'Begpacker': Fenomena Bule Peminta Uang di Indonesia dan Kawasan Asia Lainnya

Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan, "meminta para pelancong untuk bertanggung jawab sendiri atas keselamatan, keuangan, dan perilaku mereka di luar negeri, termasuk mematuhi hukum negara yang mereka kunjungi."
"Kami meminta agar pelancong Australia memastikan jika mereka memiliki dana yang cukup untuk perjalanan."
External Link: Tweet MRT
Ross B Taylor, presiden dari Indonesia Institute yang berbasis di kota Perth, mengatakan kepada ABC jika "Australia mengenakan biaya hingga $140 bagi warga negara Indonesia untuk mengajukan visa berlibur ke Australia".
"Ini adalah penghinaan yang cukup besar bagi Indonesia di saat kita masuk ke negaranya tanpa visa apa pun dan begpacker berniat 'menyimpan' lebih banyak uang ... itu menyinggung budaya Hindu di Bali," tambahnya.
Juka, mengatakan kepada ABC jika bagpacker telah menjadi "epidemi" di Bali selatan seperti Kuta.
Ia adalah pengelola Farmers Yard Hostel di Bali, menawarkan penginapan gratis bagi mereka yang berkontribusi dalam pemeliharaan hostel.
"Tapi ada banyak orang yang datang, meminjam, dan mengambil," kata Juka, yang juga mengatakan peningkatan jumlah 'begpacker' telah memaksa hostelnya untuk menerapkan aturan baru.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya