'Begpacker': Fenomena Bule Peminta Uang di Indonesia dan Kawasan Asia Lainnya

Banyak warga di Asia Tenggara menganggap ketidakadilan saat sebagian besar turis asing bisa datang ke negara mereka dengan bebas visa.
Sementara bagi mereka perlu melakukan pemeriksaan kesehatan yang memakan waktu, melampirkan laporan bank dan dokumen-dokumen lainnya, serta membayar visa untuk mengunjungi Eropa, Amerika Utara atau Australia.
"Apakah mereka sadar berapa banyak yang harus kita keluarkan hanya untuk mendapatkan visa untuk mengunjungi negara mereka? Dan di sini mereka memamerkan diri sebagai orang yang membutuhkan," kata Nash Tysmans, seorang warga Filipina.
Nash pernah menulikan opininya soal 'begpacker' di sebuah media online berbahasa Inggris yang banyak dibaca di Filipina, 'The Inquirer;.
"Bayangkan luasnya pintu yang kita buka untuk turis, uluran tangan dan kaki sebagai bagian dari budaya ramah tamah kita untuk membuat orang asing merasa nyaman seperti di rumah sendiri," tulisnya.
External Link: Dear White Beg-packers
Simak laporannya dalam Bahasa Inggris disini.
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus