'Begpacker': Fenomena Bule Peminta Uang di Indonesia dan Kawasan Asia Lainnya
Banyak warga di Asia Tenggara menganggap ketidakadilan saat sebagian besar turis asing bisa datang ke negara mereka dengan bebas visa.
Sementara bagi mereka perlu melakukan pemeriksaan kesehatan yang memakan waktu, melampirkan laporan bank dan dokumen-dokumen lainnya, serta membayar visa untuk mengunjungi Eropa, Amerika Utara atau Australia.
"Apakah mereka sadar berapa banyak yang harus kita keluarkan hanya untuk mendapatkan visa untuk mengunjungi negara mereka? Dan di sini mereka memamerkan diri sebagai orang yang membutuhkan," kata Nash Tysmans, seorang warga Filipina.
Nash pernah menulikan opininya soal 'begpacker' di sebuah media online berbahasa Inggris yang banyak dibaca di Filipina, 'The Inquirer;.
"Bayangkan luasnya pintu yang kita buka untuk turis, uluran tangan dan kaki sebagai bagian dari budaya ramah tamah kita untuk membuat orang asing merasa nyaman seperti di rumah sendiri," tulisnya.
External Link: Dear White Beg-packers
Simak laporannya dalam Bahasa Inggris disini.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata