BEI Berencana Hapus Trading Floor
Karena Transaksi Online Kian Marak
Senin, 30 Agustus 2010 – 09:09 WIB
JAKARTA - Kian maraknya transaksi efek via online membuat PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana menghapus lantai perdagangan (trading floor). Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI Supandi menyatakan, penghapusan trading floor bertujuan mengefisienkan ruang lantai bursa yang sebagian besar tidak digunakan.
''Sebab, di antara 444 kursi yang ada, kurang dari 30 yang digunakan anggota bursa (AB). Sebab, pada dasarnya transaksi tidak perlu lewat floor lagi,'' katanya. Supandi menambahkan, dalam waktu dekat trading floor akan direstrukturisasi dan digantikan dengan museum pasar modal, perluasan galeri, dan ruang simulasi perdagangan yang dapat diakses tamu-tamu dalam setiap kunjungan ke BEI.
Otoritas bursa dapat memanfaatkan ruang simulasi perdagangan untuk seremonial yang selama ini digelar di trading floor. Dia mencontohkan akhir dan awal tahun yang biasanya diramaikan pejabat negara. Kondisi tanpa lantai perdagangan (floorless) itu sudah dipraktikkan di beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura serta negara maju seperti Jepang.
''Sedangkan untuk menerapkan sistem perdagangan ganda seperti yang dilakukan di AS tidak memungkinkan karena butuh anggaran besar,'' tutur Supandi.