BEI Masih Yakin jadi Surga Investasi
Kamis, 18 Agustus 2011 – 07:07 WIB
Ito menyebut dengan CMP, pihak Bapepam dan SRO tahu harus berbuat apa jika terjadi pergerakan pasar yang diluar kebiasaan, baik itu dalam krisis maupun anomali di luar kebiasaan sehari-hari. Hal itu lanjutnya sama dengan apa yang dilakukan pemerintah di level negara, dalam mempersiapkan penangan krisis apabila terkena dampak dari krisis ekonomi global. "Ini bagian dari protokol tadi," tutur Ito.
Baca Juga:
Kendati demikian yang membedakan tambahnya yakni, pemerintah bisa intervensi pasar jika negara terkena dampak dari adanya krisis ekonomi global baik itu untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Sedangkan di Pasar Modal, Bapepam dan SRO tidak bisa intervensi.
"Dalam arti misalnya membeli saham. Tapi kalau pemerintah bisa intervensi karena memiliki persiapan dana yang cukup banyak misalnya dari BUMN untuk mengendalikan krisis agar tidak terlalu drastis seperti tahun 2008," jelasnya.
Ito percaya bahwa pasar domestic masih menjadi syurga investor. Sejumlah pemodal asing mulai Tiongkok, India dan Eropa tetap membelokkan modalnya ke dalam negeri. Itu karena secara fundamental kinerja emiten saat ini masih lebih bagus ketimbang di Tiongkok maupun di India. "Pertumbuhan laba emiten kedua negara itu masih kalah disbanding dengan pertumbuhan laba emiten di Indonesia. Di mana pertumbuhan laba emiten kita tumbuh mencapai 30 persen," kata Ito optimis.