BEI Perpanjang Jam Perdagangan
Jumat, 08 Juli 2011 – 09:10 WIB

BEI Perpanjang Jam Perdagangan
Ujicoba itu, dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang menyertai. Selain simulasi secara teknologi dengan mengecek sistem yang ada. Di samping itu, aspek-aspek lain, seperti sosialisasi Sumber Daya Manusia (SDM) juga dikaji. Persoalan SDM merupakan salah satu masalah yang dikeluhkan AB, terkait rencana penambahan jam perdagangan. Selain, perbedaan aturan internal perusahaan juga menjadi kendala lain. “Saat ini kan masih ada perbedaan jam masuk antara perusahaan efek yang satu dengan yang lain, begitu pula dengan kami (BEI),” sebutnya.
Baca Juga:
Mengenai persoalan itu, sosialisasi terus mengkomunikasikan dengan para AB, untuk mencari solusi terbaik. Namun mengenai peraturan perusahaan, menjadi wewenang dari perusahaan efek masing-masing.
Rencana penambahan, dengan mempercepat jam perdagangan dilakukan guna mempersempit perbedaan waktu perdagangan antara bursa saham Indonesia dengan bursa saham lain dikawasan regional. Sehingga, kecenderungan sentimen pada bursa saham lain nantinya tidak akan terlalu membawa pengaruh signifikan terhadap perdagangan di BEI. “Ini memang murni karena arbitrase waktu perdagangan saja,” tambahnya.
Dengan adanya pemajuan jam perdagangan, nantinya akan dapat meningkatkan likuiditas dan nilai transaksi yang ada di pasar saham tanah air. Selain itu, ketentuan itu juga akan meningkatkan kemampuan BEI untuk bersaing dengan bursa-bursa saham lainnya di dunia.
JAKARTA - Rencana perpanjangan jam perdagangan akan efektif tahun depan. Durasi waktu penambahan antara 30-60 menit. Saat ini, manajemen bursa masih
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan