BEI Segera Terapkan Trading Syariah dengan Malaysia

jpnn.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap bisa merealisasikan kerja sama perdagangan saham syariah dengan Bursa Malaysia Berhad tahun ini.
Diharapkan, saham-saham syariah dari Indonesia bisa diperdagangkan di bursa Malaysia. Begitu pun sebaliknya.
’’MoU (memorandum of understanding, Red) dilakukan tahun lalu. Sekarang tinggal aturan teknis. Masih tahap finalisasi,’’ kata Direktur Pengembangan BEI Hosea Nicky Hogan saat peringatan 25 tahun swastanisasi bursa efek kemarin (13/7).
Saat ini jumlah saham syariah yang tercatat pada indeks saham syariah Indonesia (ISSI) mencapai 355 saham.
Malaysia dinilai tepat menjadi mitra otoritas bursa karena ekosistem ekonomi syariahnya cukup kuat.
Menurut Nicky, sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar, Indonesia memang cukup tertinggal dengan Malaysia soal pasar modal syariah.
Jika saham-saham syariah dari Indonesia bisa diperdagangkan di bursa Malaysia dan investor dari Indonesia juga dapat membeli saham syariah dari Malaysia, pilihan untuk investasi syariah akan makin banyak.
Bila aturan teknis tentang kerja sama trading saham syariah ini telah dikeluarkan, sistem trading-nya mungkin tetap menggunakan yang sudah ada sekarang.
Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap bisa merealisasikan kerja sama perdagangan saham syariah dengan Bursa Malaysia Berhad tahun ini.
- Waka MPR dan Dirut BEI Bahas Penguatan Regulasi Perdagangan Karbon di Indonesia
- Misbakhun Buka-bukaan Data demi Yakinkan Pelaku Pasar di Bursa
- Haidar Alwi Apresiasi Kesigapan Dasco Selamatkan IHSG yang Sempat Anjlok
- Herman Deru Resmi Meluncurkan Gebyar Literasi dan Inklusi Keuangan OJK Sumsel
- ACC Hadir di Syariah Financial Fair 2025
- Dominasi Emiten Jumbo Tekan IHSG, BEI Didorong Perbanyak IPO Perusahaan Menengah