BEI Siapkan 3 Skema Agar Startup Unicorn Melantai di Bursa
Perusahaan yang masih berkembang masih mungkin melakukan IPO meski masih mencatat kerugian.
”Boleh kalau sekarang masih rugi, asal startup itu punya plan yang menyebutkan bahwa prospek usahanya itu bisa untung dalam dua tahun ke depan (setelah IPO, Red). Sekarang untuk aturan itu tidak berubah,” ujar Direktur Utama PT BEI Tito Sulistio belum lama ini.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, dirinya sudah bertemu dengan startup unicorn, BEI, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka membahas IPO untuk start-up.
Namun, dia menolak untuk membeberkan startup mana yang ditemuinya.
Sejauh ini, unicorn yang pernah menyatakan minatnya untuk IPO kepada media hanya Go-Jek.
”Nanti kalau saya bilang, kasihan teman-teman (yang mau jadi, Red) investor,” kata Rudiantara.
Menurut dia, pembicaraan dengan unicorn dilakukan untuk mengetahui alasan yang menyebabkan mereka enggan untuk menjadi perusahaan publik.
Rudiantara menuturkan, OJK dan BEI sangat mendukung jika ada startup yang mau IPO.
Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mendorong perusahaan rintisan alias startup untuk melantai di bursa.
- Startup Lokal Buktikan Keunggulan di Startup4Industry 2024
- IDXSTI Hadirkan AI untuk Pelaporan Keberlanjutan Emiten
- Sinar Mas Land Sukses Menyelenggarakan DNA Leadership Summit di BSD City
- Mebiso Masuk Nominasi IKMA Awards 2024
- 30 Finalis Startup Terbaik Siap Bersaing Perebutkan Dana Ratusan Juta di Pertamuda 2024
- Sukses Gelar TINC Batch 9, Telkomsel Ventures Umumkan 7 Startup yang Lolos, Ini Daftarnya