Beijing Berlakukan Sistem Pengawasan Berbasis Pengenalan Gaya Berjalan
Namun demikian teknologi ini belum mampu mengidentifikasi orang secara real-time.
Pengguna malah harus mengunggah video ke dalam program, yang memakan waktu sekitar 10 menit untuk melakukan pencarian dari video berdurasi satu jam.
Huang memperagakan penggunaan metode pengawasan gaya berjalan di samping perangkat lunak pemindaian wajah, yang membutuhkan gambar wajah manusia yang mendekati dan beresolusi tinggi untuk bisa bekerja.
Tren tak terbendung
Aparat kepolisian China menggunakan pengenalan wajah untuk mengidentifikasi orang-orang di kerumunan dan menangkap warga yang berkumpul di jalan-jalan, dan sedang mengembangkan sistem nasional terpadu dari data kamera pengintai.
Huang adalah mantan peneliti yang mengatakan dia meninggalkan dunia akademis setelah melihat betapa menjanjikannya teknologi itu.
Dia kemudian mendirikan Watrix pada tahun 2016, dan perusahaannya diinkubasi oleh Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Meskipun perangkat lunaknya tidak sebaik pengenalan wajah, Huang mengatakan tingkat akurasi metodenya yang hingga 94 persen cukup bagus untuk penggunaan komersial.
"Menggunakan pengenalan biometrik untuk menjaga stabilitas sosial dan mengelola masyarakat adalah tren yang tak terbendung," katanya.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata