Beijing Berlakukan Sistem Pengawasan Berbasis Pengenalan Gaya Berjalan
Profesor dari Osaka University telah bekerja dengan Badan Kepolisian Nasional Jepang untuk menggunakan perangkat lunak pengenalan cara berjalan sejak tahun 2013.
Tetapi hanya sedikit yang mencoba mengkomersialkan pengenalan gaya berjalan.
Photo: Seorang karyawan Watrix bekerja di mejanya di kantor perusahaan ini di Beijing. (AP: Mark Schiefelbein)
Perusahaan FST Biometrics yang berbasis di Israel ditutup awal tahun ini di saat mereka sedang menemui kesulitan teknis dengan produk mereka, menurut mantan anggota dewan penasihat Gabriel Tal.
"Sistem ini lebih kompleks daripada biometrik lainnya, secara komputasi," kata Nixon.
"Dibutuhkan komputer yang lebih besar untuk memproses pengawasan gaya berjalan karena Anda membutuhkan serangkaian gambar, daripada hanya satu gambar."
Menurut media China, Watrix mengumumkan bulan lalu bahwa mereka telah mengumpulkan dana 100 juta yuan ($ 20 juta) untuk mempercepat pengembangan dan penjualan teknologi pengenalan gaya berjalan mereka.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata