Beijing Syiah-Sunni
Oleh: Dahlan Iskan
Alasannya memang masih klasik. Ing-wen hanya transit di Amerika Serikat. Yakni dalam perjalanan yang pesawatnya harus isi BBM di sana. Itu pun tidak di ibu kota Washington DC. Kalau dulu mampir California, kali ini mungkin di Tennessee.
Yang akan menemui Ing-wen pun bukan pejabat tinggi eksekutif, tetapi ketua DPR baru Amerika.
Seolah ketua dari Republik ini tidak mau kalah dengan saat ketua masih dijabat Demokrat: Nancy Pelosi. Yang bikin heboh dengan cara mendarat tengah gelap malam di Taiwan tahun lalu.
"Ternyata dialog dan diplomasi bisa menyelesaikan ketegangan antara Iran dan Saudi. Kita harus percaya pada kekuatan dialog dan diplomasi. Bukan dengan ancaman dan perang," tulis media di Beijing.
Pendapat serupa juga diucapkan Wang Yi, pejabat tinggi Tiongkok yang mengomandani kerukunan kembali Iran-Saudi.
Kata-kata itu seperti sengaja dipilih untuk menyindir Amerika yang tidak mau mendialogkan ketegangan. "Dialog yang baik", tulis media itu, "adalah dialog yang dalam posisi sejajar". Bukan yang satu menempatkan diri lebih tinggi. Itu bukan dialog. Itu menekan.
Iran-Saudi memang saling memutus hubungan akibat ketegangan 7 tahun lalu. Hari itu, di awal tahun 2016, Saudi mengeksekusi ulama besar aliran syiah: Nimr Baqir Al Nimr.
Kelas keulamaan Nimr sudah di level ayatullah. Ia juga jadi pujaan anak muda wilayah timur Saudi Arabia. Pengaruhnya sampai Bahrain, Qatar, dan Abu Dhabi.
JUMAT keramat dirayakan di Beijing Jumat lalu. Hari itu Tiongkok berhasil merukunkan kembali Arab Saudi dan Iran. Dua negara Islam itu pun sepakat...
- Kamala Lakhdhir Nilai Menko Airlangga Berhasil Mengembangkan Kerja Sama Indonesia-AS
- Taksi Kemudi
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya
- Ratusan Ribu Unit APD Asal Temanggung Diekspor ke Pasar Amerika Serikat
- Arab Saudi Umumkan Pemain untuk Menghadapi Timnas Indonesia, Racikan Pelatih Anyar
- Bismillah Karnaval