Bekal Hidup Setelah Keluar dari Penjara, Sempat Dipuji Menteri Yasonna

Bekal Hidup Setelah Keluar dari Penjara, Sempat Dipuji Menteri Yasonna
Pekerja meracik Kedai Kopi Jejra di Rutan Cipinang, Jakarta, Rabu (26/7/17). Kedai Kopi ini merupakan binaan narapidana Rutan Cipinang. FOTO: FEDRIK TARIGAN/JAWA POS

Kebetulan juga, ada pihak ketiga yang membantu, yakni Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). ”Mereka bersama mitra-mitranya membantu kami membangun kafe ini. Semua peralatan mereka sediakan,” beber Asep.

Tidak sebatas peralatan, KNPI juga menghadirkan barista-barista andal untuk melatih para warga binaan.

”Pelatihan ini dilakukan agar saat bebas nanti, tenaga mereka dapat dimanfaatkan. Bisa bekerja sebagai barista atau membuka usaha kopi,” jelasnya.

Skill para barista dalam mengolah kopi, lanjut Asep, tidak bisa dipandang sebelah mata. Kopi buatan mereka tidak kalah dengan kopi mahal.

”Pak Menteri (Yasonna Laoly, menteri hukum dan hak asasi manusia, Red) yang hobi kopi juga pernah mencicipi kopi di sini. Dan dia bilang tidak kalah (dengan kopi di kafe-kafe luar rutan),” cerita Asep.

Rabu siang lalu itu, Toha juga memperlihatkan keterampilannya menyiapkan Yellow Black dan Paradise. Keduanya menu favorit di Jeera Coffee House.

Dua menu tersebut menggunakan double shot espresso yang dicampur dengan susu, gula aren, gula pasir, dan sirup karamel.

Namun, komposisinya agak berbeda. Cara mencampurnya pun agak berbeda. Sehingga menghasilkan rasa yang juga berbeda.

Hingga saat ini sudah sekitar seratus warga binaan dididik jadi barista di Jeera Coffee House yang terletak di Rutan Cipinang. Berkat keterampilan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News