Bekantan di Teluk Balikpapan Terancam Punah

Bekantan di Teluk Balikpapan Terancam Punah
Bekantan di Teluk Balikpapan Terancam Punah
Dikatakan, bekantan hidup dalam kelompok terdiri dari seekor jantan dewasa, beberapa ekor betina dewasa dan anak-anak mereka. Jumlah anggota kelompok sekitar 11 ekor tapi bisa terdiri hanya 2 sampai 30 ekor. Bekantan jantan dewasa memiliki berat tubuh sampai 20 kilogram, yaitu hingga dua kali lebih besar daripada bekantan betina.

Sepanjang penelitian yang dilakukannya, bekantan-bekantan jantan yang tidak berhasil menjadi kepala kelompok keluarga, bergabung di dalam kelompok bujangan. Setiap 2 tahun, setelah masa kehamilan 166 hari, betina bekantan melahirkan 1 bayi. Bayi terlahir dengan wajah biru terang tapi warna memudar secara bertahap dengan usia bertambah. Bayi menghabiskan sebagian besar waktu mereka bersama ibu mereka, peran utama ayah adalah dalam perlindungan dari pemangsa. Selain daripada ibu dan bayi, kontak antara anggota-anggota kelompok sangat sedikit, tapi ada banyak komunikasi suara.

 

Pada sore hari, beberapa kelompok Bekantan biasanya bergabung dan tidur berdekatan pada tepian sungai. Tapi pada siang hari mereka terpisah dan menjauhi sungai untuk mencari makan hingga 500 meter dari tepian sungai.

Dijelaskan, habitat bekantan, yaitu hutan pantai dan tepian sungai, adalah tipe hutan yang paling cepat menghilang di Kalimantan. Ancaman untuk kelangsungan hidup Bekantan antara lain adalah konversi habitat mereka menjadi tambak, perkebunan kelapa sawit, kompleks industri, perumahan dan jalan.

 

PENAJAM - Bekantan (Nasalis larvatus) hanya dapat ditemukan di Kalimantan. Jumlah populasinya sekitar 25.000 ekor. Di Teluk Balikpapan hidup 1.400

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News