Bekas Pacar Cita Citata di DPR Ini Menentang Hukuman Kebiri

jpnn.com - JAKARTA – Anggota Komisi VIII DPR Amrullah Amri Tausikal meminta pemerintah mengedepankan langkah preventif dalam pembahasan kembali Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak yang mengatur soal hukuman kebiri. Sebab, politikus Gerindra itu meragukan sanksi tambahan bakal membuat jera.
“Mungkin mereka akan kehilangan gairah seksualnya, namun keinginan atau drive untuk mengulanginya akan tetap ada terlepas fungsi seksualnya masih mampu atau tidak,” kata Amri di kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (24/8).
Secara prinsip, Amri mengaku sepakat dengan pemerintah bahwa kekerasan seksual dan pemerkosaan terhadap anak yang kian marak belakangan ini tak perlu terur terjadi. Karena itu dalam pembahasan kembali Perppu ini di DPR, ia mendorong pemerintah melakukan langkah preventif.
Namun, bekas kekasih Cita Citata itu mengaku tak sepakat bila hukuman bagi predator seksual justru merendahkan martabat kemanusiaan. Menurutnya, hukuman kebiri justru merendahkan martabat manusia.
“Apa pun produk hukum yang akan dibuat harus mengedepankan hak-hak dasar manusia, dan bukan merendahkan martabatnya. Hukuman kebiri yang diatur oleh perppu adalah tindakan yang merendahkan martabat manusia," ujar Amri.
Ia menambahkan, kebiri merupakan langkah mundur bagi penegakan hukum di Indonesia. Sebab, aturan itu sudah diratifikasi dalam Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik pada 2005 lalu.
Konvensi internasional juga menentang penyiksaan dan perlakuan atau hukuman lain yang kejam, tidak manusiawi, dan merendahkan martabat manusia. "Mari kita berhati-hati dalam menyikapi perppu ini,” pinta politikus asal Maluku.(fat/jpnn)
JAKARTA – Anggota Komisi VIII DPR Amrullah Amri Tausikal meminta pemerintah mengedepankan langkah preventif dalam pembahasan kembali Peraturan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bukan Hanya Guru Honorer yang Tunjangannya Naik 100%, Alhamdulillah
- Pegadaian Turut Wujudkan Keberlanjutan Energi & Air Bersih di Batam
- BPS Ungkap Penyebab Turunnya Angka Penumpang Angkutan Udara di Kepri
- Koalisi Sipil Yakin Kepemimpinan Baru di Pertamina Bisa Perbaiki Tata Kelola Perusahaan
- Pendakian Puncak Cartensz Dihentikan Sementara Setelah 2 Pendaki Dinyatakan Tewas
- Imbas Banjir, 1.229 Warga Jakarta Mengungsi, Ada di Ruko Pinggir Jalan