Bekas Petinggi TNI Puji Sikap Kesatria Kopassus
Sabtu, 06 April 2013 – 18:01 WIB

Bekas Petinggi TNI Puji Sikap Kesatria Kopassus
JAKARTA - Sejumlah oknum Grup II Kopassus Kandang Menjangan yang mengaku terus terang sebagai pelaku penyerangan dan penembakan di Lapas Klas IIB, Cebongan, Sleman, justru mendapat apresiasi dari para senior mereka. Bekas Asisten Teritorial TNI, Mayjen (Punr) Saurip Kadi termasuk senior TNI yang berada di barisan pengapresiasi sikap anggota Kopassus penyerbu Lapas Cebongan.
Saurip mengatakan, sifat kesatria memang sudah seharusnya ditunjukkan para pelaku penyerbuan Lapas yang menewaskan empat orang tahanan itu. "Saya mengapresiasi sikap dari pimpinan TNI angkatan darat dan saya kagum pada 11 prajurit Kopassus muda yang secara kesatria cepat-cepat mengaku kesalahannya dan siap menerima resiko akibat perbuatannya," ujar Saurip di Jakarta Pusat, Sabtu (6/4).
Pensiunan TNI yang pernah mengungkap pembantaian di Mesuji, Lampung itu mengaku memahami tindakan penyerbuan oleh anggota Kopassus yang didasari semangat dan solidaritas korps (korsa). Meski mengapresiasi, Saurip tetap tak bisa membenarkan tindakan penyerbuan itu karena melanggar hukum.
Namun menurutnya, memang perlu pembenahan manajemen di TNI AD. "Rasa unity (persatuan, red) dalam tentara di manapun sejak zaman Romawi sampai kiamat nanti kalau masih ada tentara, pasti seperti itu. Persoalan leadership di dalam tubuh TNI, khususnya AD. Ini yang perlu diperbaiki. Tidak ada prajurit yang salah, kecuali perwiranya, kecuali komandannya," tegas Saurip.
JAKARTA - Sejumlah oknum Grup II Kopassus Kandang Menjangan yang mengaku terus terang sebagai pelaku penyerangan dan penembakan di Lapas Klas IIB,
BERITA TERKAIT
- Salah Gunakan Profesi, Pengacara Penyuap Hakim Dinilai Mengkhianati Rakyat
- Sebanyak 601.412 Peserta UTBK-SNBT 2025 Bakal Tidak Tertampung
- HI Sebar Qurban ke Pelosok Maluku, Warga Terharu Saat Terima Sapi
- Pramono Minta Para Pelamar PPSU hingga Damkar Seharusnya Daftar ke Kelurahan
- Pakar Transportasi: Revisi UU Lalu Lintas Solusi Atasi Persoalan ODOL
- Pakar Tegaskan Penunjukan Juru Bicara Presiden Tidak Boleh Melalui Lisan