Bekas Petinggi TNI Puji Sikap Kesatria Kopassus

Bekas Petinggi TNI Puji Sikap Kesatria Kopassus
Bekas Petinggi TNI Puji Sikap Kesatria Kopassus
Mantan anggota DPR/MPR dari Fraksi ABRI itu menduga aksi oknum Kopassus didasari ketidakpercayaan pada proses hukum yang dijalankan polisi terhadap pelaku pengeroyokan dan pembunuhan terhadap Serka Heru Santosa. Oleh karena itu, oknum Kopassus itu memilih menempuh cara sendiri demi membalas dendam meski melanggar hukum.

"Hukum-hukum diperjual-belikan. Bukan rahasia lagi. Anak Kopassus sama dengan anak warga bangsa lainnya yang merasa tidaklah mungkin, ketika komandan mereka dibunuh oleh preman, pelaku kriminal, akan mendappat rasa keadilan dari proses hukum. Maka mereka menggunakan caranya sendiri. Tapi cara mereka salah," pungkas Saurip.

Seperti diketahui, Tim Investigasi TNI AD pimpinan Brigjen Unggul K Yudhoyono telah menyimpulkan bahwa para pelaku penyerbuan ke LP Cebongan adalah sembilan anggota Kopassus. Sementara dua anggota Kopassus lainnya yang bermaksud mencegah, tak kuasa menghadapi sembilan rekannya.

Menurut Unggul, anggota Kopassus melakukan aksi brutal sebagai reaksi atas meninggalnya anggota kesatuan elit di TNI AD itu akibat dianiaya preman.  Penyerangan Lapas Cebongan terjadi pada Sabtu (23/3) dini hari. Kesembilan anggota Kopassus memaksa masuk ke dalam sel tempat keempat tahanan yang menjadi target mereka. Keempatnya yakni Dicky Sahetapi alias Dicky Ambon, Dedi, Ali, dan YD alias Johan. Mereka dieksekusi dengan cara ditembak setelah dipisahkan dari tahanan lainnya.(flo/jpnn)

JAKARTA - Sejumlah oknum Grup II Kopassus Kandang Menjangan yang mengaku terus terang sebagai pelaku penyerangan dan penembakan di Lapas Klas IIB,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News