Bekas Polisi Tembak Mati Anak Sendiri
Kamis, 05 Agustus 2010 – 10:05 WIB

IDENTIFIKASI: Petugas melakukan identifikasi peluru yang digunakan Punawirawan AKBP Martin Hungan (58). Foto: Mahmud/ Pontianak Post
Usai kejadian, TKP dijaga ketat aparat keamanan. Bahkan ada aparat bersenjata laras panjang bersiaga di sana. Aparat bagian identinfisikasi sibuk memungut sisa-sisa selonsongan peluru. Semua di foto. Termasuk mobil kijang warna putih yang diduga sempat dipakai untuk melarikan korban ke salah satu rumah sakit swasta usai di tembak Martin Hungan.
Baca Juga:
Tidak sembarang orang diperkenankan masuk. Rumah berlamat di Jalan Danau Sentarum, Gang Madjid Nomor 3 itu, keadaannya hanya bisa terpantau dari luar pagar yang dibatasi garis polisi. Warga sekitar ramai mendatangi TKP. Mereka saling bercerita tentang peristiwa yang menghebohkan itu dengan bergerombol di depan pintu pagar. Namun, kebanyakan warga memilih enggan bicara dan menolak memberikan keterangan. Sambil sesekali melontarkan ucapan; “Kami tidak tahu.”
Pontianak Post (grup JPNN) sempat memasuki rumah tersangka. Tapi, tak lama berselang, diminta keluar. “Maaf, masih penyilidikan dan ini permintaan keluarga,” kata salah seorang petugas. Ketika masih di dalam rumah berlantai dua yang bercorak putih itu, Pontianak Post sempat menyusur hingga ke ruang tengah. Di ruang itu, jasad Leo (36), korban disemayamkan. Kain coklat bermotifkan batik menutupi jenazahnya.
Anggota keluarga tampak sedih. Ketika itu jumlah aparat keamanan masih belum mencolok. Secara berangsur mereka datang. Menurut tetangga, Marsudi, dia sempat mendengar suara letupan, yang disusul adanya mobil putih yang langsung tancap gas meninggalkan rumah Martin. Rumah mereka tak jauh dari kediaman pribadi Gubernur Kalbar Cornelis. Secara pasti kejadian tidak Marsudi ungkapkan. Ia hanya menuturkan bahwa tiga suara tembakan terdengar jelas. Suara tersebut membuatnya terperanjat dan langsung ke luar rumah. Untuk memastikan asal suara letupan. “Suaranya dari rumah ini (rumah Martin Hungan, red),” katanya.
PONTIANAK -- Percekcokan bapak dengan anaknya, berujung maut. Nyawa Leo, sang anak, melayang setelah menerima terjangan timah panas yang dibidikkan
BERITA TERKAIT
- 4 Perampok Sopir Taksi Online di Surabaya Ditangkap, 1 Asal Sidoarjo, 3 Warga Cirebon
- 15 Jenazah Korban Pembantaian KKB Teridentifikasi, Ini Daftar Namanya
- Oknum Polisi Diduga Menganiaya Wanita Muda, Wajah Korban Memar-Memar
- Karutan-Kepala Pengamanan Dicopot Buntut Napi Dugem di Rutan Sialang Bungkuk
- Bea Cukai Serahkan Tersangka & Barang Bukti 1,1 juta Batang Rokok Ilegal ke Kejaksaan
- Polda Jabar: Tes Psikologi Dokter Priguna Tak Akan Meringankan Hukuman