Bekas Tahanan Guantanamo Bay Teriaki Jaksa Agung Australia
"Saya kira David kaget karena melihat Menteri Brandis berada di sini, bicara tentang isu HAM, padahal dia bagian dari Pemerintahan John Howard yang mengabaikan HAM seorang warga Australia bernama David Hicks," kata Stephen Kenny.
Kepada ABC, Kamis (11/12/2014), Kenny menjelaskan, aksi Hicks tersebut sama sekali tidak direncanakan. "Kami bahkan tidak tahu Jaksa Agung akan hadir di acara tersebut," jelasnya.
Kenny menjelaskan, terungkapnya laporan badan intelijen Amerika Serikat CIA mengenai penyiksaan tahanan di Guantanamo Bay, semakin menguatkan apa yang mereka katakan selama ini.
"David Hicks masih terus memikul beban akibat penyiksaan tersebut," jelasnya.
Hicks ditangkap di Afghanistan tahun 2001 silam lalu secara paksa dikirim ke Guantanamo Bay.
Pada Maret 2007, ia mengaku bersalah dalam tuduhan menyiapkan bantuan untuk kegiatan terorisme, namun belakangan ia menyangkal pengakuan ini. Menurut dia, pengakuan ini ia sampaikan karena tidak tahan dengan paksaan dan siksaan.
Hicks kemudian dipindahkan dari Guantanamo Bay ke penjara di Adelaide pada April 2007, dan menjalani masa hukuman 9 bulan sebelum akhirnya dibebaskan.
Ia mengakui pernah ikut latihan paramiliter di Afghanistan bersama Taliban.
Warga Australia David Hicks, yang pernah mendekam di kamp tahanan Guantanamo Bay, meneriaki Jaksa Agung Australia George Brandis untuk meminta pertanggungjawaban.Jaksa
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat