Bekas Timses Prabowo Terus Berupaya Bebaskan WNI dari Abu Sayyaf
jpnn.com - ZAMBOANGA - Mayjen (Purn) Kivlan Zein masih berada di Filipina Selatan. Ketika dikonfirmasi kemarin, dia mengaku masih berada di Kepulauan Sulu. ''Masih bernegosiasi dengan penyandera,'' kata pria yang pernah menjadi tim sukses pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Pilpres 2014 lalu.
Kivlan juga membenarkan ketika ditanya apakah pemimpin kelompok yang menyandera tersebut bernama Rambo. ''Anda tahu dari mana? Ya, sandi pimpinannya seperti itu. Tapi, maaf saya tak bisa menyebut detail,'' kata Kivlan kepada wartawan Jawa Pos (Induk JPNN) KARDONO SETYORAKHMADI yang sedang berada di Zamboanga.
Kivlan juga menyatakan bahwa keempat WNI yang jadi sandera tersebut masih berada di Kepulauan Sulu.
Terkait soal tebusan, Kivlan tak membantah ketika ditanya apakah permintaannya sebesar Php 50 juta. ''Saya tak ingin membahas detail. Nanti malah bocor dan menggagalkan upaya negosiasi,'' papar Kivlan.
Hanya, dia mengaku memang ada permintaan tebusan. ''Pasti ada permintaan tebusan, karena tak mungkin menculik lalu diam saja,'' tambahnya.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos menyebutkan bahwa negosiasi tersebut menggunakan jasa orang-orang Moro Nation Liberation Front (MNLF). Kivlan dikenal dekat dengan Nur Misuari, sesepuh MNLF. Kivlan memang terlibat dalam upaya yang mendamaikan antara MNLF dengan pemerintah Filipina lebih dari satu dekade lalu.
Selain itu, faksi MNLF lebih bisa diterima oleh Abu Sayyaf. Mengingat, kelompok terbesar di Mindanao, MILF, kini terlibat perang dingin dengan kelompok teroris yang berarti "Tuan Pembawa Pedang" tersebut. Kivlan sendiri mengakui hal tersebut.
''Saya memang dekat dengan kelompok MNLF,'' paparnya. (ano)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan