Bekasi Fajar Sebar Dividen Rp 96,47 Miliar
Seri menambahkan pada 2017, perseroan membukukan penjualan mencapai Rp1,006 triliun.
"Pada tahun ini, ditargetkan penjualan meningkat 10-15 persen dengan tetap mempertahankan marjin keuntungan EBITDA minimum 60 persen dan marjin laba bersih antara 40-50 persen," paparnya.
Pada triwulan pertama 2018, penjualan perseroan tumbuh 14 persen menjadi Rp 211 miliar, dibandingkan periode yang sama 2017. EBITDA naik 24 persen menjadi Rp130 miliar dan laba bersih meningkat 12 persen menjadi Rp94 miliar.
Sementara itu, Direktur Utama BEST, Yoshihiro Kobi mengungkapkan perseroan mengembangkan bisnis untuk mendukung kegiatan di kawasan industri dengan mengoperasikan hotel bisnis bintang empat, yaitu Hotel Enso, yang telah diluncurkan pada November 2017.
"BEST juga mengembangkan BeFa Square yang akan dioperasikan pada pertengahan tahun ini, membangun Waste Water Treatment Plant yang ditargetkan selesai pada 2019 serta melakukan optimalisasi sarana pendukung industri dengan penyewaan Standard Factory Building dan Modern Logistic Center," jelasnya.
Mengenai perubahan logo perusahaan menjadi BeFa Industrial Estate menurut Yoshihiro, berasal dari huruf kanji Jepang (hi) berwarna biru, yang berarti fajar atau awal dari hari atau matahari menandakan era baru dari arah dan strategi perseroan untuk mengembangkan kawasan industri di luar Bekasi.(chi/jpnn)
Pembagian dividen ini merupakan 20 persen dari raihan laba bersih konsolidasi sepanjang 2017 senilai Rp 483,387 miliar.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Kinerja Moncer, ASDP Setor Dividen Rp 31 Miliar Tahun Buku 2023
- Setor Dividen Terbanyak, BRI Buktikan Bisa Jalankan Economic-Social Value Secara Simultan
- Setoran BUMN ke Negara Naik 102,5 Persen, BRI jadi Penyumbang Dividen Terbesar
- Mantap! BRI Menjadi Kontributor Dividen BUMN Terbesar di 2023
- KDB Tifa Diminta Segera Bagikan Dividen kepada Pemilik Saham
- Pertamina Berkontribusi Pada Penerimaan Negara hingga Rp 426 Triliun di 2023