Bekasi Terbanyak Honorer, Papua Telat Setor Nama
Kamis, 07 Oktober 2010 – 16:32 WIB
JAKARTA - Jumlah honorer tertinggal atau yang paling telat melaporkan datanya ke BKN ialah dari wilayah timur Indonesia, antara lain Papua dan Kota Puncak Jaya. Sementara, jumlah honorer terbanyak yang masuk ke BKN berasal dari Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi. Padalah pada 2005, Bekasi juga di rating teratas dengan jumlah honorer terbanyak dan sebagian besar telah diangkat menjadi PNS dalam kurun waktu lima tahun. Pendataan honorer mengacu pada PP 48 Tahun 2005 jo PP 43 Tahun 2007.
Meski tidak menyebutkan angkanya berapa, namun Kabag Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Tumpak Hutabarat mengatakan, untuk pendataan tahun ini ada dua wilayah yang honorer tertinggalnya sangat banyak, yaitu Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi. Wilayah lainnya seperti Nganjuk, Sidoarjo, Surabaya, Tegal, Tangerang, Ngawi, dll, masih standar.
Baca Juga:
"Ya kami juga heran, kok jumlah honorer tertingga di Bekasi masih sangat banyak. Karena saat pendataan honorer pada 2005 lalu, Bekasi juga yang paling banyak. Nah ini yang akan ditelusuri tim verifikasi dan validasi nanti," ujar Tumpak yang ditemui JPNN di Kantor BKN, Kamis (7/10).
Dalam jadwal kunjungan tim pada 11 Oktober nanti, daerah yang akan dikunjungi adalah Provinsi Jatim dengan 38 kabupaten/kota, Jabar plus 27 kabupaten/kota, Banten dengan delapan kabupaten/kota, Yogyakarta dengan lima kabupaten/kota, Jateng dengan 35 kabupaten/kota. Untuk wilayah Sumatera yang pernah dikunjungi adalah Provinsi Sumsel dengan delapan kabupaten/kota, Riau dengan 10 kabuaten/kota, Sumbar dengan 17 kabupaten/kota, dan Aceh dengan 22 kabupaten/kota.
JAKARTA - Jumlah honorer tertinggal atau yang paling telat melaporkan datanya ke BKN ialah dari wilayah timur Indonesia, antara lain Papua dan Kota
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan