Bekasi Wabah DBD
Sabtu, 24 April 2010 – 05:12 WIB
KOTA BEKASI-Gigitan nyamuk aedes aegypti yang menyebabkan penyakit demam berdarah deangue (DBD) masih menjadi momok menakutkan bagi warga Kota Bekasi. Pasalnya, di daerah itu penyakit musiman ini banyak menyerang warga. Data yang dilansir Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, pada April ini saja ada ada 191 warga yang terserang DBD. Dari jumlah itu, dua warga dinyakan meninggal dunia. Tapi dia juga meminta warga pro aktif untuk menggalakan program 3M (menguras, menutup, dan mengubur) seluruh barang bekas yang bisa menampung air hujan yang jadi penyebab timbulnya jentik-jentik nyamuk DBD. Karena itu, Dinkes Kota Bekasi sudah memberikan pelatihan kader juru pemantau jetnik (jumantik) yang di tempatikan di tiap-tiap RT satu orang.
Dua warga itu tinggal di Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria dan seorang lagi warga Kecamatan Bekasi Utara. Keduanya meninggal pada awal April ini. Hal itu dibenarkan, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Retni Yenthi. ”Tapi maaf saya tidak bisa menyebutkan nama karena kode etik dan privasi,” ujarnya kemarin.
Baca Juga:
Terkait maraknya DBD di wilayah itu, wanita yang akrab disapa Retni, pihaknya tidak henti-hentinya menghimbau masyarakat melakukan tindakan antisipatif terkait mewabahnya penyakit tersebut. ”Kami terus melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN, Red) dengan cara abatisasi air sumur dan fogging massal,” ungkapnya.
Baca Juga:
KOTA BEKASI-Gigitan nyamuk aedes aegypti yang menyebabkan penyakit demam berdarah deangue (DBD) masih menjadi momok menakutkan bagi warga Kota Bekasi.
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS