Bekerja di Pedalaman Australia Mengubah Persepsi Orang Indonesia Tentang Masyarakat Aborijin

Bekerja di Pedalaman Australia Mengubah Persepsi Orang Indonesia Tentang Masyarakat Aborijin
Bekerja di Pedalaman Australia Mengubah Persepsi Orang Indonesia Tentang Masyarakat Aborijin

"Semua orang menghindar. Ada backpacker dari Jerman di kasir lain, dan semua orang hanya datang ke dia. Mereka terlihat dingin," kata Yutthika.

"Itu respons mereka terhadap orang baru. Saya melihat mereka terbagi dua, yang malu-malu dan yang tidak peduli."

Sejarah interaksi dengan pelaut Makasssar

Sepekan di sana, pada suatu subuh toko mengalami pembobolan sehingga paginya toko ditutup dan pengelola toko menggelar pertemuan mengundang dewan komunitas yang beranggotakan 10 orang tetua masyarakat sebagai pengambil keputusan.

Seorang tetua masyarakat Sammy Butcher masuk dan perhatiannya langsung pada Bayu dan Yutthika yang belum dikenalnya.

Sammy adalah bassis band Warumpi dari tahun 1970an yang legendaris dan dikenal sebagai pelopor Aboriginal rock.

Bekerja di Pedalaman Australia Mengubah Persepsi Orang Indonesia Tentang Masyarakat Aborijin Photo: Musisi aborijin legendaris Sammy Butcher dalam sebuah pertunjukan di Alice Spring.

"Ia antusias berkenalan. Ketika mengetahui kami dari Indonesia, ia sangat bersemangat bercerita kalau interaksi awal nenek moyang orang aborijin adalah dengan orang dari Indonesia yang sekarang, para pelaut Makassar," kata Bayu.

"Setelah itu kami semua keluar toko, dan banyak ibu-ibu sedang 'Bush Telegraph', Sammy menyebut kami sebagai temannya," kata Yutthika.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News