Bekerja Lembur Membuat Gerakan Irama Jantung Tak Beraturan?
Selama penelitian, 1.061 orang didiagnosis menderita atrial fibrillation. Hanya 10 persen dari mereka yang telah didiagnosis menderita penyakit jantung saat atrial fibrilasi ditemukan.
"Bagi saya, ini mungkin temuan paling mengejutkan," kata Kivimaki.
"Awalnya, saya pikir orang yang bekerja berjam-jam mungkin memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung koroner, yang kemudian meningkatkan risiko atrial fibrillation. Temuan kami menunjukkan adanya hubungan antara jam kerja yang panjang dengan atrial fibrilasi secara lebih langsung," jelas Kivimaki.
Pada fibrilasi atrium, impuls listrik di bilik jantung bagian atas menjadi kacau, menyebabkan bagian otot jantung bergetar dan bukan berkontraksi secara normal.
Akibatnya, darah tidak bergerak juga ke ruang bawah jantung. Hal ini bisa menyebabkan terbentuknya bekuan darah, yang kemudian bisa berjalan melalui arteri ke otak dan menyebabkan stroke.
Penelitian ini bukan eksperimen terkontrol yang dirancang untuk membuktikan bahwa bekerja terlalu banyak secara langsung menyebabkan atrial fibrillation.
Keterbatasan lainnya termasuk kurangnya data tentang jenis pekerjaan yang dikerjakan orang atau apakah mereka biasanya bekerja siang atau malam.
"Orang mungkin telah mengganti pekerjaan, jam kerja atau shift mereka selama masa studi ini," kata Dr. Lucas Boersma dan Bakhtawar Mahmoodi, Rumah Sakit St. Antonius di Nieuwegein, Belanda.