Bela Anies Baswedan, Ketua KPK: Pasti Itu Ada Kesalahan

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait usulan anggaran pengadaan lem Aica Aibon senilai Rp 82 miliar dan pulpen yang mencapai Rp 124 miliar dalam KUA-PPAS DKI Jakarta.
Menurut Agus, hal itu merupakan kesalahan input usuan anggaran melalui e-budgeting DKI. "e-budgeting itu kan tidak bisa tiba-tiba, ya. Ini kan harus dimulai e-planning dulu," kata Agus di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (4/11).
Menurut dia, e-planning sendiri pengumumannya bisa mencapai lima tahun. Sedangkan e-budgeting itu, kata Agus, menerjemahkan secara detail apa yang disusun dalam e-planning.
"Memang detail, sampai beli alat tulis. Tetapi kemudian kan enggak seperti itu, masak beli lem aibon sampai sebesar itu. Pasti tidak, pasti itu ada kesalahan," kata Agus.
Agus sendiri melihat e-planning dan e-budgeting merupakan bentuk transparansi pemerintah terhadap masyarakatnya. Dengan akses tersebut, kata Agus, masyarakat bisa melihat apa yang dianggarkan dan ingin dibelanjakan pemerintahan atau kementerian.
"Itu poin yang paling anda pegang. Itu harus terjadi juga di semua departemen di semua daerah, jd sedetail itu. Tetapi kemudian detilnya harus rasional atau sesuatu yang memang bermanfaat bagi kita semua," jelas Agus. (tan/jpnn)
Video Pilihan :
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait usulan anggaran pengadaan lem Aica Aibon senilai Rp 82 miliar
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- PAM JAYA Bakal Pasang Meteran Air di Apartemen Demi Hindari Hal Ini
- Tahun ke-12, Nara Kreatif Meluluskan 778 Siswa, Anies Baswedan Beri Pesan Khusus
- Fraksi Demokrat Minta Pemprov DKI Turun Tangan Soal Kebakaran Glodok
- Pemprov DKI Jakarta Terbitkan Pergub ASN Boleh Poligami
- Sampit Bantul
- Kedekatan Anies-Ahok Simbol Perlawanan ke Pemerintah hingga Sinyal Oposisi