Bela Keturunan Asia, Ratusan Warga di Amerika Serikat Berunjuk Rasa
Akhir pekan kemarin, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di negara bagian Georgia, Amerika Serikat. Mereka memberikan dukungan terhadap komunitas Asia Amerika.
Kekerasan Terhadap Warga Asal Asia
- Tokoh masyarakat mengatakan kekerasan terhadap warga asal Asia di Amerika Serikat meningkat sejak pandemi COVID-19
- Dua senator yang baru terpilih Raphael Warnock dan Jon Ossoff memimpin unjuk rasa guna mengenang para korban
- Halaman penggalangan dana GoFundMe dibuat oleh putra dari salah seorang korban
Pekan sebelumnya terjadi tiga penembakan yang menewaskan delapan orang, enam diantaranya perempuan asal Asia.
Penembakan di beberapa spa terjadi saat tindak kekerasan terhadap warga asal Asia meningkat di Amerika Serikat selama setahun terakhir.
Para tokoh masyarakat mengatakan peningkatan serangan disebabkan karena warga asal Asia dianggap sebagai penyebab virus COVID-19, yang pertama kali diidentifikasi di Tiongkok di akhir tahun 2019.
Hari Sabtu, massa berkumpul di depan gedung parlemen Georgia sambil mengenakan masker, membawa bendera Amerika Serikat dan membawa poster bertuliskan "Kami bukanlah virus" dan "Stop Membenci Orang Asia".
"Saya ingin memastikan kepada dunia dan kepada orang-orang jika saya hadir di sini dan saya menampakkan diri," kata Sunghee Han, salah seorang pengunjuk rasa.
"Perempuan yang menjadi korban. Seperti melihat keluarga sendiri," kata Timothy Pan asal Florida yang menyetir delapan jam untuk menghadiri unjuk rasa.
Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di Georgia sebagai dukungan terhadap komunitas Asia Amerika
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer