Bela KPK, Ulama Banten Tidak Takut Disantet

jpnn.com - JAKARTA - Ulama se-Banten mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka memberikan dukungan kepada KPK untuk menguak kasus dugaan korupsi di pusaran dinasti Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah.
"Ulama se-Banten tidak mendukung Atut akan tetapi mendukung KPK. KPK menindak lanjuti, kita hanya mengantarkan ke pintu gerbang," kata Panglima Pusat Silaturahmi Masyarakat (Puser) Banten, Sukma Saefi Maulana, Jumat (11/10).
Sukma tidak takut apabila ada ancaman santet. "Kalau memang betul ada santet, silakan santet saya. Saya siap. Saya sudah menyiapkan air keramat Banten yang diambil dari masjid kuno Banten," katanya.
Sedangkan, Paranormal Ki Gendeng Pamungkas menyatakan, kinerja KPK dalam upaya memberantas korupsi kerap mendapat perlawanan. Bentuk perlawanan itu bermacam-macam, termasuk melalui cara santet.
"Sebetulnya KPK setiap malam Selasa dan malam Jumat selalu diserang santet dari pihak-pihak yang diperiksa KPK atau yang sedang diincar KPK," kata Paranormal Ki Gendeng Pamungkas saat dihubungi, Kamis (10/10) malam.
Pria yang memiliki nama asli Isanmasardi ini mengungkapkan para penyidik KPK yang menjadi sasaran santet. "Saya percaya banyak penyidik KPK yang kena santet, tapi pastinya mereka tidak akan mengakuinya," ujar Ki Gendeng Pamungkas.
KPK melakukan pemeriksaan terhadap Ratu Atut. Ia diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap penanganan sengketa Pemilihan Kepala Daerah di Mahkamah Konstitusi. Adik Atut, Tubagus Chaery Wardana alias Wawan menjadi salah satu tersangka dalam kasus itu.
Perjalanan karir Atut dijalur politik disebut-sebut tak lepas dari campur tangan sang ayah, Tubagus Chasan Sochib. Sebab, semasa hidupnya sosok lelaki yang akrab disapa Abah Chasan dikenal punya jaringan yang cukup luas di wilayah itu. Chasan memiliki predikat sebagai Jawara Banten.
JAKARTA - Ulama se-Banten mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka memberikan dukungan kepada KPK untuk menguak kasus dugaan korupsi
- Tokoh Masyarakat: Mau Ramadan, Jangan Saling Serang Soal Pagar Laut Tangerang
- Versi Pimpinan Komisi VI, Danantara Bakal Dikelola Profesional dan Bisa Diaudit
- Mendiktisaintek Brian Yuliarto Mendorong Pembentukan Dewan Insinyur
- KPPU Pantau Kenaikan Harga Bawang Putih
- Ramadan 2025, Sahabat Yatim Luncurkan Program untuk Bahagiakan Anak Yatim
- Legislator PDIP Minta Danantara Tak Kena Intervensi Politik, Biar Tidak Seperti 1MDB