Bela Saudi di Kasus Khashoggi, Trump Dipanggil Senat
jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan bahwa hubungan dagang dengan Arab Saudi lebih berharga ketimbang keadilan untuk Jamal Khashoggi. Sikap politikus kontroversial itu membuat senat geram.
Kemarin, Rabu (21/11) Komite Urusan Luar Negeri memanggil ayah Ivanka tersebut. Mereka meminta presiden menjelaskan maksud jawabannya soal kasus Khashoggi itu.
Sebab, tidak sepatutnya AS melindungi Saudi jika memang negara tersebut merencanakan dan melancarkan pembunuhan keji pada 2 Oktober lalu.
Bob Corker, ketua komite, dan Robert Menendez meneken surat panggilan Trump. "Dengan mempertimbangkan perkembangan terakhir kasus tersebut, kami meminta Anda memutuskan sikap AS terhadap putra mahkota (Muhammad bin Salman)." Demikian bunyi sebagian surat tersebut sebagaimana dikutip Politico.
"Sanksi serius harus dijatuhkan kepada siapa pun yang melakukan tindakan keji ini. Bahkan, jika itu anggota kerajaan (Saudi) sekalipun," ujar senator Lindsey Graham, politikus senior Partai Republik.
Global Magnitsky Human Rights Accountability Act menyebutkan bahwa presiden punya waktu 120 hari untuk menjawab pertanyaan senat.
Dari Turki, Wakil Ketua AKP Numan Kurtulmus mencibir Trump. Dia menyebut keputusan suami Melania itu sebagai bukti bahwa AS memang berpihak kepada Saudi.
"Mana mungkin CIA yang tahu warna bulu kucing yang berjalan di pekarangan Konsulat Saudi sampai tidak bisa menyimpulkan otak operasi," ujarnya menurut Reuters. (bil/c10/hep)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan bahwa hubungan dagang dengan Arab Saudi lebih berharga ketimbang keadilan untuk Jamal Khashoggi
Redaktur & Reporter : Adil
- Ocehan Roberto Mancini Soal Timnas Indonesia Perlahan Terbukti
- Ada Tumbal di Balik Kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi
- Indonesia vs Arab Saudi 2-0: Reaksi Marselino Ferdinan Menjadi Pahlawan Kemenangan
- Klasemen Sementara Grup C: Timnas Indonesia Terbang, Arab Saudi Melorot
- Timnas Indonesia Gasak Arab Saudi, Sejarah Tercipta!
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer