Bela Warga Muslim, Joe Biden Perintah Penghentian Program Proyek Besar Trump

jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Joe Biden langsung menghapus atau membatalkan 17 aturan kontroversial yang dibuat Donald Trump sehari setelah pelantikannya.
Ketujuh belas aturan Trump yang dicabut itu antara lain larangan masuk ke AS bagi warga yang berasal dari beberapa negara mayoritas muslim, menghentikan pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko, dan bergabung kembali dengan perjanjian iklim Perjanjian Paris.
Dari 17 aturan yang dicabut Biden itu, enam berurusan dengan imigrasi - sebagian besar merupakan upaya untuk membatalkan beberapa kebijakan era Trump yang kontroversial.
Tembok pembatas Meksiko-AS adalah rangkaian pembatas vertikal di sepanjang perbatasan Meksiko – Amerika Serikat yang dimaksudkan untuk mengurangi imigrasi ilegal ke Amerika Serikat dari Meksiko. Kalau selesai, panjang tembok pembatas ini sekitar 1.044 km.
Biden menandatangani perintah eksekutif yang mengakhiri larangan perjalanan bagi warga dari lebih dari 12 negara muslim, termasuk Eritrea, Yaman, Nigeria dan Sudan.
Batasan tersebut diberlakukan oleh mantan Presiden Donald Trump ketika dia pertama kali masuk kantor.
Dikritik sebagai "larangan muslim" ketika pertama kali diungkapkan, hal itu akhirnya malah diberlakukan juga bagi beberapa negara non-mayoritas-Muslim.
Presiden Joe Biden menghapus larangan yang disebutnya sebagai kebijakan itu diskriminatif.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memerintahkan menghentikan salah satu proyek besar Donald Trump.
- AS Anggap Tindakan Zelenskyy Mengacaukan Upaya Penyelesaian Konflik
- Berdebat Sengit dengan Trump, Zelenskyy Tinggalkan Gedung Putih Lebih Awal
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Luhut Sebut Kebijakan Donald Trump Bisa jadi Peluang Indonesia
- Karambol Madinah
- Rabi Yahudi Sebut Trump Dipilih Tuhan untuk Tegakkan Keadilan & Memerangi Islam Radikal