Belajar dari Kemenangan Jonatan Christie

Oleh: Odemus Bei Witono - Direktur Perkumpulan Strada dan Mahasiswa Doktoral Filsafat STF Driyarkara

Belajar dari Kemenangan Jonatan Christie
Direktur Perkumpulan Strada dan Mahasiswa Doktoral Filsafat STF Driyarkara Jakarta Odemus Bei Witono. Foto: Dokumentasi pribadi

Gim kedua dimulai dengan Jojo memperluas keunggulannya menjadi 8-5 berkat kesalahan drive Li Shi Feng.

Li Shi Feng tampak kurang tenang di awal gim kedua, terutama setelah melakukan beberapa kesalahan sendiri. Jojo memanfaatkan momentum ini untuk memperluas keunggulannya menjadi 11-5 pada interval.

Setelah interval, Jojo terus mendikte permainan dan berhasil membuat Li Shi Feng terkecoh. Jojo memanfaatkan kesalahan Li Shi Feng dan meraih championship point dengan skor 20-16 setelah kembali menekan smes Li Shi Feng.

Jojo pun akhirnya, berhasil meraih gelar juara BAC 2024 tunggal putra dengan skor 21-16 pada gim kedua.

Kemenangan gemilang Jojo di Badminton Asia Championships (BAC) 2024 merupakan bukti dari dedikasi, ketekunan, dan kemampuan luar biasa yang dimilikinya sebagai atlet bulu tangkis Indonesia.

Jojo berhasil menunjukkan performa terbaiknya dengan mengalahkan lawannya, Li Shi Feng, dalam pertandingan final yang berlangsung ketat.

Pertandingan yang berlangsung selama 54 menit ini memperlihatkan mental baja Jojo dalam menghadapi tekanan.

Meskipun sempat tertinggal, Jojo mampu bangkit dan mengambil alih kendali pertandingan dengan strategi dan ketepatan pukulan yang brilian.

Kemenangan Jonatan Christie (selanjutnya disebut Jojo) di Badminton Asia Championships (BAC) 2024 mengajarkan pentingnya dedikasi, ketekunan, dan mental baja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News