Belajar dari Negara Barat yang ‘Bebas’ Bernama Australia
Selasa, 12 Januari 2016 – 07:09 WIB

Belajar dari Negara Barat yang ‘Bebas’ Bernama Australia
Hanya saja, sangat disayangkan jika hal tersebut mengakibatkan kita menutup diri untuk belajar dan melihat hal-hal positif yang sangat bermanfaat untuk diri kita, orang lain maupun perubahan Indonesia yang lebih baik.
Selain itu, bukankah perbedaan akan mengasah kemampuan kita untuk bertoleransi dan menyaring mana yang cocok dan kurang cocok untuk diterapkan ke dalam diri kita?
*Tulisan ini adalah pendapat pribadi. Pasiningsih sedang menempuh pendiidikan S2 di bidang Early Childhood Education di Monash University. Sebelumnya menjadi guru Taman Kanak-Kanak Fastrack Funschool, Yogyakarta.
Melanjutkan pendidikan di luar negeri tentu berbeda dengan belajar di negeri sendiri. Ada hal baru baik positif maupun negatif yang akan dirasakan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia