Belajar dari Orang Jepang Bagaimana Bersiap Sambut Bencana (2)
Unit Kepala Anjing Cairkan Ketegangan Dua Negara
Sabtu, 28 Februari 2009 – 08:10 WIB
Hingga suatu ketika, mereka menemukan jasad seorang ibu dengan bayinya. Tim lalu memandikannya, merawat jenazah di dalam peti, dan menghelat upacara penghormatan. Foto dan rekaman peristiwa itu disiarkan luas oleh media Tiongkok.
''Sejak itu hubungan Tiongkok-Jepang mengalami masa-masa indah. Bahkan, secara bertahap, mereka mengirimkan personel untuk berlatih di Jepang. Jumlahnya ribuan,'' kata Yasuhisa Kawamura, wakil sekretaris bidang pers Departemen Luar Negeri Jepang yang memfasilitasi kunjungan Jawa Pos.
Tokyo Hyper Rescue didirikan pada 17 Desember 1996. Dari 80 stasiun pemadam kebakaran dan total 18.000 ribu pemadam, dipilih 180 orang terbaik. Mereka diseleksi ketat selama setahun. Mereka semua laki-laki. ''Sampai saat ini belum ada anggota wanita yang lolos menjadi anggota,'' kata Yoshiki.
Pria tegap itu lalu mengajak Jawa Pos ke ruang latihan. Dia mengatakan, jarang orang di luar anggota Fire Rescue yang boleh masuk. Ruangan pertama berupa gedung seluas 8 x 6 meter. Di sudut kanan kiri gedung terdapat tangga memanjang setinggi 50 meter. Tiap 10 meter dibuat teras kecil menyerupai balkon apartemen. ''Tujuannya melatih penyelamatan korban yang terjebak. Di ujung paling atas juga ada helipad untuk berlatih turun dari helikopter,'' katanya.
Selain bencana alam, pemerintah Jepang sangat waspada bahaya kebakaran. Mereka punya tim khusus yang diberi nama Tokyo Hyper Rescue. Tak sembarang
BERITA TERKAIT
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408
- Melihat dari Dekat Upaya Tanoto Foundation Membentuk Generasi Unggul di TSG 2024