Belajar dari Orang Jepang Bagaimana Bersiap Sambut Bencana (2)

Unit Kepala Anjing Cairkan Ketegangan Dua Negara

Belajar dari Orang Jepang Bagaimana Bersiap Sambut Bencana (2)
Belajar dari Orang Jepang Bagaimana Bersiap Sambut Bencana (2)
Hingga suatu ketika, mereka menemukan jasad seorang ibu dengan bayinya. Tim lalu memandikannya, merawat jenazah di dalam peti, dan menghelat upacara penghormatan. Foto dan rekaman peristiwa itu disiarkan luas oleh media Tiongkok.

''Sejak itu hubungan Tiongkok-Jepang mengalami masa-masa indah. Bahkan, secara bertahap, mereka mengirimkan personel untuk berlatih di Jepang. Jumlahnya ribuan,'' kata Yasuhisa Kawamura, wakil sekretaris bidang pers Departemen Luar Negeri Jepang yang memfasilitasi kunjungan Jawa Pos.

Tokyo Hyper Rescue didirikan pada 17 Desember 1996. Dari 80 stasiun pemadam kebakaran dan total 18.000 ribu pemadam, dipilih 180 orang terbaik. Mereka diseleksi ketat selama setahun. Mereka semua laki-laki. ''Sampai saat ini belum ada anggota wanita yang lolos menjadi anggota,'' kata Yoshiki.

Pria tegap itu lalu mengajak Jawa Pos ke ruang latihan. Dia mengatakan, jarang orang di luar anggota Fire Rescue yang boleh masuk. Ruangan pertama berupa gedung seluas 8 x 6 meter. Di sudut kanan kiri gedung terdapat tangga memanjang setinggi 50 meter. Tiap 10 meter dibuat teras kecil menyerupai balkon apartemen. ''Tujuannya melatih penyelamatan korban yang terjebak. Di ujung paling atas juga ada helipad untuk berlatih turun dari helikopter,'' katanya.

Selain bencana alam, pemerintah Jepang sangat waspada bahaya kebakaran. Mereka punya tim khusus yang diberi nama Tokyo Hyper Rescue. Tak sembarang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News