Belajar dari Orang Jepang Bagaimana Bersiap Sambut Bencana (2)

Unit Kepala Anjing Cairkan Ketegangan Dua Negara

Belajar dari Orang Jepang Bagaimana Bersiap Sambut Bencana (2)
Belajar dari Orang Jepang Bagaimana Bersiap Sambut Bencana (2)
Di sampingnya ada gerbong kereta bawah tanah (subway) yang dibiarkan terbuka. ''Ini bukan replika, tapi asli dari gerbong yang sudah tidak terpakai,'' ujar Yoshiki.

Tujuan penempatan gerbong itu untuk melatih upaya penyelamatan korban terjepit. Di Tokyo dan mayoritas kota-kota besar Jepang, subway adalah jalur transportasi utama yang berdenyut 24 jam mengangkut ribuan warga. Dengan 546 jalur (line) yang saling terkoneksi, potensi kecelakaan di subway sangat tinggi. ''Setidaknya dalam seminggu kami mendapat panggilan untuk membantu di subway,'' ujarnya.

Jika ada yang terjepit di antara dua kereta atau tersangkut antara dinding dan kereta, Tokyo Hyper Rescue akan menggunakan dongkrak yang berbentuk seperti balon. ''Kami latihan setiap malam, setelah pukul 20.00,'' katanya.

Selain keterampilan manusia, Tokyo Hyper Rescue mengandalkan aneka alat canggih. Maklum, Jepang merupakan gudang teknologi mutakhir. Misalnya, large foam truck yang mampu menampung 10.000 liter air sekaligus. Selain itu, kendaraan ambulan lapangan seluas 40 meter persegi serta rescue truck yang bisa diangkut dengan pesawat Hercules.

Selain bencana alam, pemerintah Jepang sangat waspada bahaya kebakaran. Mereka punya tim khusus yang diberi nama Tokyo Hyper Rescue. Tak sembarang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News