Belajar dari Pengalaman Warga Asal Indonesia yang Bekerja Profesional di Australia
"Apalagi di bidang teknik dan manajemen, bahasa Inggrisnya harus lebih lancar, kosa katanya harus lebih banyak," katanya.
"Saya sendiri memang masih terbatas kadang untuk berbicara suka ragu-ragu apakah ini tata bahasanya benar atau tidak, terutama berbicara di depan publik atau dalam pertemuan," kata pria kelahiran Jakarta ini.
Dari sisi ketrampilan menurut Ares, warga asal Indonesia tidaklah kalah dibandingkan mereka yang bahkan mengenyam pendidikan di Australia.
Dan karena masalah bahasa menurutnya sebagian orang kemudian mencari cara ilegal untuk masuk ke Australia.
"Karena itu mereka kemudian malah akhirnya ditipu. Mungkin karena keterbatasan bahasa Inggris, mereka percaya dengan orang lain yang bisa menjanjikan cara untuk masuk ke Australia," papar Ares.
Pandangan dari sisi mereka yang memerlukan pekerja
Lalu dari sisi majikan di Australia apa saja persyaratan yang mereka maui dari seseorang yang ingin bekerja?
Bernie Lokman adalah warga asal Indonesia yang sudah pindah ke Australia bersama orang tuanya sejak tahun 2002.
Pada awalnya mereka menetap di ibu kota Australia Barat Perth namun Bernie sekarang sudah bekerja hampir 10 tahun menjadi salah seorang manajer gerai kopi terkenal dari Amerika Serikat Starbucks di Melbourne.
Australia sudah membuka diri bagi kedatangan internasional termasuk dari Indonesia untuk hidup dan bekerja
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata