Belajar dari Rumah Memperlihatkan Kesenjangan Pendidikan di Indonesia
Butuh 'keterbukaan dan ketegasan' pemerintah
Yanuar Nugroho, seorang akademisi Indonesia mengatakan ada kesan pemerintah tidak serius sejak awal mewabahnya virus corona.
Begitu pula kondisi di Aceh, seperti yang diceritakan oleh Siti, tidak semua guru memiliki kemampuan sama dalam beradaptasi dengan penggunaan teknologi.
Sementara di Ambon, Helga menyarankan perlu adanya pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi informasi sehingga kemampuan guru menjadi lebih merata.
Ubaid dari Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia berharap pandemi virus corona saat ini dapat mendorong pemerintah untuk meningkatkan kompetensi guru.
"Menjadi momentum untuk meng-upgrade kompetensi para guru untuk dapat melakukan proses-proses pembelajaran secara fleksibel, kreatif dan inovatif," kata Ubaid.
Tantangan bagi orangtua
Photo: Guru-guru Hillary menggunakan media Lembar Kerja Siswa dalam proses belajar di rumah selama pandemi. (Supplied: Sherly Lewerissa.)
Saat mendampingi kedua anaknya, Sherly menemukan perbedaan antara penggunaan teknologi internet di sekolah swasta dan negeri.
Hillary yang sekolah di SMP negeri tidak pernah mengalami proses belajar mengajar lewat daring, hanya menggunakan buku pelajaran dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diinstruksikan guru melalui aplikasi WhatsApp.
Belajar dari rumah telah menjadi bagian dari new normal warga Indonesia dalam menjalani kehidupan di tengah pandemi virus corona
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu