Belajar dari Sejarah, Prabowo tak Mau Gunakan Kekerasan
jpnn.com - JAKARTA - Calon presiden (capres) Prabowo Subianto mengaku tidak percaya dengan penggunaan metode kekerasan oleh negara dalam menyelesaikan persoalan. Menurutnya, kekerasan telah terbukti tidak mampu membendung kehendak rakyat.
"Belajar dari sejarah, kita tidak bisa mengendalikan rakyat dengan kekerasan. Pernah dicoba di negara-negara totaliter tapi gagal," kata Prabowo dalam rapat kerja pimpinan nasional (Rapimnas) Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPPP) di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Senin (2/6).
Capres yang terus disorot dalam kasus penculikan sejumlah aktivis era Orde Baru ini berpendapat, di era demokrasi pemerintah hanya bisa berjalan dengan efektif jika diberi kepercayaan oleh rakyat. Kepercayaan itu juga harus diberikan secara sukarela tanpa paksaan dalam bentuk apapun.
Untuk itu, lanjutnya, diperlukan pemilu yang benar-benar bersih dari segala bentuk kecurangan. Pasalnya, jika pemilu sudah dipandang sebagai proses yang penuh kecurangan, siapapun yang terpilih pasti kehilangan legitimasinya di mata rakyat.
"Bahayanya rakyat akan main hakim sendiri, akan bertindak dengan tidak menghormati institusi-institusi kenegaraan. Kantor bupati bisa dibakar, kantor KPU bisa diduduki, kantor DPRD bisa diobrak-abrik. Lambang negara, markas polisi, tentara, bisa dirusak rakyat," papar Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini.
Lebih lanjut Prabowo mengimbau seluruh pihak yang terlibat dalam pemilu presiden (pilpres) 2014 agar menjaga kesakralan pemilu. Ia mengingatkan bahwa tujuan utama pemilu adalah kesejahteraan rakyat.
"Politik adalah upaya perbaikan kehidupan bangsa, bukan persoalan persaingan hidup mati, bukan hal yang menimbulkan dendam," pungkasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Calon presiden (capres) Prabowo Subianto mengaku tidak percaya dengan penggunaan metode kekerasan oleh negara dalam menyelesaikan persoalan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mendes Yandri Ajak Warga Desa Fokus Kembangkan Produk Lokal
- TPDI Laporkan Kapolda Sulut ke Divisi Propam Mabes Polri, Ada Apa?
- Status Tersangka Tom Lembong Bermotif Politik? Hakim Praperadilan Harus Mencecar Kejagung
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Menindak Semua Pelaku Judi Online
- Perbedaan Data Kerugian Lingkungan Kasus Korupsi Timah Sorot Perhatian di Persidangan
- Mobil Sukarelawan Andika-Hendi Tabrak Pohon di Semarang, 2 Orang Masuk RS