Belajar Daring Kurangi Kebiasaan Main Game Siswa

Belajar Daring Kurangi Kebiasaan Main Game Siswa
Alfi Hasan, guru PAI pada SD Negeri 87 Ambon. Foto: istimewa for JPNN

Sementara sisi negatifnya, Alfi menyebutkan, masih terkendala jaringan. Tidak semua siswa berada d lokasi yang ada jaringan internet apa lagi di daerah 3T.

Selain itu tdak semua siswa memiliki Smartpone atau komputer. Masih ada guru yang belum mampu menerapkan pembelajaran daring atau minimal menguasai perkembangan tehnologi pendidikan.

"Kalau kami di IGI (ikatan guru Indonesia) tidak kaget lagi dengan pembelajaran daring. Kami sudah terlatih jauh sebelum wabah Covid-19 datang ke Indonesia. Saya sendiri sebagai sekretaris IGI Kota Ambon dan juga guru SD Negeri 87 Ambon sudah menerapkan pembelajaran daring ini sejak 2018. Dan ternyata mayoritas orang tua mendukung," bebernya.

Diakuinya, memang ada sebagian orang tua yang tidak mendukung karena keterbatasan sarana di rumah mereka.

Namun, Alfi tetap menjalankannya dan lama kelamaan dukungan orang tua makin bertambah. Orang tua melihat apa yang dilakukan Guru Alfi membawa manfaat yang sangat baik buat anak-anak.

Bahkan ada orang tua yang menelepon Alfi dan berterima kasih karena kebiasaan anaknya main game makin hari kian berkurang.

Sebab, ada petunjuk khusus yang dibagikan Alfi melalui grup WA kelas tentang jadwal dan pemantauan belajar dari rumah masing-masing.

"Saya berterima kasih kepada IGI yang begitu semangatnya dalam pengembangan kompetensi guru. IGI bergerak mandiri dan banyak guru yang merasakan manfaat setelah mengikuti pelatihan IGI, terlebih ketika wabah corona datang," terangnya.

Dukung kebijakan Kemendikbud: Smartphone menjadi media pembelajaran jarak jauh alias belajar daring bagi siswa dalam situasi darurat Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News