Belajar Efektif di Era Digital

Belajar Efektif di Era Digital
Belajar di era digital. Foto ilustrasi

jpnn.com, JAKARTA - Saat ini, banyak orang tua siswa yang tidak bisa lagi mengikuti materi pembelajaran anak, untuk memberikan bimbingan tambahan saat anak berada di rumah, terutama untuk kelas 4 ke atas.

Sayangnya, biaya bimbingan belajar ternyata tidak murah. Untuk satu semester saja, yang paling ringan mulai dari Rp 2 juta. Itu untuk kelas regular. Untuk kelas dengan siswa yang terbatas, sekitar enam orang ada yang mencapai Rp 28 juta.

Bahkan untuk kelas yang lebih tinggi lagi, misalnya untuk masuk ke perguruan tinggi ada yang menawarkan sampai Rp. 40 jutaan.

Dengan biaya bimbingan yang tinggi itu, tentu tidak semua orang tua mampu membiayai anak nya untuk masuk ke bimbingan belajar. Belum lagi, sudah bayar mahal, ternyata hasilnya tidak memuaskan.

Ikut bimbingan belajar merupakan salah satu solusi meningkatkan pencapaian nilai. Namun, sebelumnya orang tua juga harus memahami bahwa karakter anak itu berbeda-beda dalam menyerap pelajaran. Sehingga, untuk belajar dengan menyenangkan, tentu juga harus menggunakan metode yang tepat juga.

Ada beberapa point penting yang perlu diperhatikan bagi para orang tua maupun siswa untuk memilih solusi pendidikan berbasis teknologi ini agar dapat memberikan dampak yang positif bagi putra-putrinya. Terutama untuk dapat meningkatkan nilai siswa di sekolah.

“Yang pertama perlu diperhatikan adalah memahami bahwa siswa atau anak-anak ini memiliki karakter masing-masing dalam belajar. Sehingga proses belajar jadi lebih menyenangkan dan materi pembelajaran jadi lebih mudah untuk dipahami, ” ujar Fernando Uffie pemerhati edutech di Indonesia.

Uffie menjelaskan, secara general, karakter siswa ini terbagi tiga bagian. Pertama adalah Auditory. Di mana anak lebih suka atau lebih mudah paham jika materi belajar disampaikan lewat audio.

Ikut bimbingan belajar merupakan salah satu solusi meningkatkan pencapaian nilai. Namun, sebelumnya orang tua juga harus memahami setiap karakter anak berbeda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News