Belajar Eksplorasi Eksotisme Pantai yang Alami

Belajar Eksplorasi Eksotisme Pantai yang Alami
Belajar Eksplorasi Eksotisme Pantai yang Alami
Apakah itu semua sudah menginspirasi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata? “Iya, pasti! Semua hal manajemen yang berurusan dengan dengan pantai, baiknya belajar dari yang Australia. Semua pantainya dieksplorasi untuk wisata, dan menghasilkan efek ekonomi yang signifikan. Sinkronisasi antar departemen mutlak dilakukan, karena Budpar sendiri jelas tidak mungkin,” ungkapnya yang juga bersama Syahrul Tahir, GM Garuda Indonesia Western Australia.

Dia mencontohkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan misalnya. Mereka masih concern pada mencari ikan, menangkap ikan dan memberdayakan perikanan. Belum untuk kepentingan pariwisata. Departemen Perhubungan juga, terutama perhubungan laut, masih berkutat pada soal transportasi mengangkut orang. Belum bicara transportasi wisata. “Swasta juga masih wait and see.

Belum banyak yang berani investasi besar dan mendasar, karena return–­nya lama, dan high risk. Mereka perlu mendapatkan insentif. Itu alasan mengapa dunia pariwisata kita tidak segera berlari kencang, sekalipun potensi alam yang dimodali Tuhan begitu melimpah,” aku Sapta yang didampingi tim Karma Events, Professional Event Creators & Organizers ini. Soal pemerintah daerah? Seberapa besar peran mereka menjadi pendorong program pariwisata nasional? Ikuti catatan bersambung ini besok. (bersambung)

Selain Eureka Skydeck Melbourne, gedung pencakar langit yang menjadi tujuan wisatawan adalah Sydney Tower. Orang acap menyebut AMP Centrepoint, atau


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News