Belajar Lawan Kemiskinan dari Novel Sepatu Dahlan
Senin, 21 Mei 2012 – 04:46 WIB
"Saya baru dapat sepatu pada pertengahan kelas tiga SMA. Itu pun sepatu bekas yang sudah bolong bagian depan dan belakangnya. Cuma saya sudah sangat senang dan bersyukur sekali saat itu," kata Dahlan.
Entah karena rasa sayang atau eman terhadap sepatu itu, tidak jarang ketika berangkat sekolah, Dahlan menenteng sepatu dan memilih untuk tetap nyeker. "Itu dilakukan biar sepatunya tidak cepat rusak," kata Dahlan yang kemarin hadir ditemani dua orang cucunya, Ayrton Senninha Ananda dan Khalisha Salwa Dinata.
Dalam launching yang disiarkan live di JTV itu, Dahlan juga sempat mengajak masyarakat untuk tidak sekadar mengeluh terhadap keadaan. Terutama kemiskinan. "Kemiskinan bukan untuk dikeluhkan. Tetapi dilawan. Bagaimana caranya? Kerja keras sembari terus berdoa adalah jalan keluar terbaik," ujar Dahlan yang langsung disambut applause dari ratusan masyarakat yang berkumpul di sana.
Setelah novel Sepatu Dahlan yang sekarang sudah beredar di banyak toko buku, rencananya Khrisna dan penerbit Noura Books akan menjadikannya trilogi. Edisi kedua dan ketiga adalah Surat Dahlan dan Kursi Dahlan.
SURABAYA - Sepatu di kaki Dahlan Iskan adalah kisah nan panjang. Dia tidak sekadar sepasang alas kaki, tetapi juga cita-cita yang mengiringi
BERITA TERKAIT
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang
- Kalah di Quick Count, Ridwan Kamil Masih Tunggu Hasil dari KPU
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Menteri HAM Bereaksi Begini
- Keluarga Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Mengadu ke Polda Jateng