Belajar Lawan Kemiskinan dari Novel Sepatu Dahlan

Belajar Lawan Kemiskinan dari Novel Sepatu Dahlan
Menteri BUMN Dahlan Iskan tengah menandatangani novel berjudul "Sepatu Dahlan" yang diluncurkan saat acara Car Free Day di Jalan Raya Darmo, Surabaya, Minggu (20/5). Foto : Fedrik Tarigan/Jawa Pos
"Saya baru dapat sepatu pada pertengahan kelas tiga SMA. Itu pun sepatu bekas yang sudah bolong bagian depan dan belakangnya. Cuma saya sudah sangat senang dan bersyukur sekali saat itu," kata Dahlan.

   

Entah karena rasa sayang atau eman terhadap sepatu itu, tidak jarang ketika berangkat sekolah, Dahlan menenteng sepatu dan memilih untuk tetap nyeker. "Itu dilakukan biar sepatunya tidak cepat rusak," kata Dahlan yang kemarin hadir ditemani dua orang cucunya,  Ayrton Senninha Ananda dan Khalisha Salwa Dinata.

 

Dalam launching yang disiarkan live di JTV itu, Dahlan juga sempat mengajak masyarakat untuk tidak sekadar mengeluh terhadap keadaan. Terutama kemiskinan. "Kemiskinan bukan untuk dikeluhkan. Tetapi dilawan. Bagaimana caranya? Kerja keras sembari terus berdoa adalah jalan keluar terbaik," ujar Dahlan yang langsung disambut applause dari ratusan masyarakat yang berkumpul di sana.

Setelah novel Sepatu Dahlan yang sekarang sudah beredar di banyak toko buku, rencananya Khrisna dan penerbit Noura Books akan menjadikannya trilogi. Edisi kedua dan ketiga adalah Surat Dahlan dan Kursi Dahlan.

SURABAYA - Sepatu di kaki  Dahlan Iskan adalah kisah nan panjang. Dia tidak sekadar sepasang alas kaki, tetapi juga cita-cita yang mengiringi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News