Belajar Makan Siang Bersama di SD Nishikasai Tokyo
Dimasak Sendiri di Dapur Sekolah agar Penuhi Gizi
Jumat, 02 November 2012 – 14:48 WIB
Sebelum masuk ke gedung sekolah, kami diminta untuk mengganti sepatu dengan selop plastik yang telah disediakan. Itu bukan pengalaman pertama bagi kami. Sebelumnya, ketika mengunjungi tempat-tempat lain, kami juga diminta untuk melepas sepatu.
Saat berjalan menuju ruang guru di lantai 2, pertanyaan-pertanyaan soal keistimewaan kunjungan ke SD Nishikasai mulai terjawab. Saat melewati deretan kelas, tampak karya-karya kreatif para siswa dipajang, digantung di dinding. Ada origami, lukisan, dan hasil-hasil kerajinan yang lain berbahan limbah.
Pertanyaan besar tentang "makan siang bersama" di sekolah pun mulai terjawab saat kami berada di ruang guru. Ternyata, intinya bukan sekadar makan siang, tapi yang terpenting adalah pendidikan soal gizi.
"Tujuan kami agar setiap siswa dapat belajar sejak dini tentang menu makanan dan pola makan yang sehat sehingga nanti mereka bisa mengatur kesehatan mereka melalui makanan secara mandiri," jelas Kiyoe Yoshida, ahli gizi SD Nishikasai.
Harapan hidup orang Jepang tertinggi di dunia. Untuk kaum hawa, harapan hidup mencapai 86,4 tahun, sedangkan pria sedikit lebih rendah, yakni 79,6
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408