Belajar Makan Siang Bersama di SD Nishikasai Tokyo
Dimasak Sendiri di Dapur Sekolah agar Penuhi Gizi
Jumat, 02 November 2012 – 14:48 WIB
Meski tradisi makan siang bersama di SD Jepang itu sudah diterapkan lebih dari 50 tahun, adanya campur tangan ahli gizi di sekolah baru terjadi lima tahun terakhir. Saat ini 400 ahli gizi tersebar di sekolah-sekolah di Tokyo.
Menurut Kiyoe Yoshida, pendidikan gizi di SD Nishikasai dibagi tiga jenjang sesuai dengan kelas atau usia siswa. Yakni, lower grades atau kelas rendah (kelas II dan II), middle grades atau kelas menengah (kelas III dan IV), dan terakhir higher grades atau kelas tinggi (kelas V dan VI).
"Untuk lower grades, targetnya membuat para siswa menikmati makan bersama dengan senang hati. Mereka yang di kelas middle grades harus mulai mengerti pentingnya kandungan nutrisi dalam daging, buah-buahan, dan sayuran serta harus mengonsumsinya secara seimbang," katanya.
Sedangkan, kelompok higher grades harus belajar betapa pentingnya makanan yang seimbang. "Saat makan, mereka harus bisa memilih makanan sesuai kebutuhan tubuhnya," tambah dia.
Harapan hidup orang Jepang tertinggi di dunia. Untuk kaum hawa, harapan hidup mencapai 86,4 tahun, sedangkan pria sedikit lebih rendah, yakni 79,6
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408