Belajar Tatap Muka di Selimbau Dihentikan Akibat Covid-19
jpnn.com, KAPUAS HULU - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar), menghentikan sementara proses belajar tatap muka untuk SD dan SMP di Kecamatan Selimbau.
Penghentian sementara itu dilakukan karena ada yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Pembelajaran tatap muka di Selimbau dihentikan dan dialihkan dengan belajar di rumah, karena di kecamatan tersebut ada yang terkonfirmasi positif Covid-19," kata Kepala Disdikbud Kapuas Hulu Petrus Kusnadi kepada ANTARA di Putussibau, Ibu Kota Kapuas Hulu, Minggu (18/4).
Menurutnya, pemberhentian pembelajaran tatap muka untuk sekolah di Kecamatan Selimbau berlaku 19-24 April 2021.
Dia menjelaskan, sejumlah sekolah yang diberhentikan sementara pembelajaran tatap mukanya yaitu SDN 01 Selimbau, SDN 02, SDN 03, SDN 04, SDN 05, SDN 06 dan SMPN 01 dan SMPN 04 Selimbau.
"Untuk pendidik dan tenaga kependidikan tetap masuk sekolah seperti biasa dengan protokol kesehatan, dan memberikan pembelajaran kepada peserta didik dengan pembelajaran dari rumah," katanya.
Dia mengatakan pemberhentian pembelajaran tatap muka itu sebagai komitmen Disdikbud Kapuas Hulu dalam menjaga keselamatan peserta didik dari sebaran Covid-19.
Menurut Petrus, pihaknya dari awal sudah menyampaikan apabila ada yang terkonfirmasi Covid-19, sekolah di daerah tersebut dihentikan pembelajaran tatap mukanya.
Kepala Disdikbud Kapuas Hulu Petrus Kusnadi mengatakan pembelajaran tatap muka di Selimbau dihentikan dan dialihkan dengan belajar di rumah, karena di kecamatan tersebut ada yang terkonfirmasi positif Covid-19.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya