Belanda Baru Akan Akui Kedaulatan Indonesia
Jumat, 01 Oktober 2010 – 05:25 WIB
JAKARTA - Meski sudah 65 tahun Indonesia merdeka, pemerintah Belanda ternyata belum pernah menyatakan pengakuan secara resmi dan tertulis kedaulatan Indonesia. Dokumen bersejarah pengakuan kedaulatan itu baru akan disampaikan pemerintah Belanda saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkunjung ke negeri kincir angin itu 5-8 Oktober nanti. Faizasyah mengatakan, penyerahan kedaulatan pada 27 Desember 1949, berbeda dengan pengakuan kedaulatan. Secara de facto, pemerintah Belanda telah mengakui kedaulatan Indonesia. Yakni, ketika untuk kali pertama Menlu Belanda Bernard Rudolf Bot menghadiri upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI ke-60 pada 17 Agustus 2005. Langkah Menlu Belanda kala itu menjadi sejarah baru yang mendobrak tabu hubungan Belanda-Indonesia.
Selama ini, secara resmi Belanda belum mengakui kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Bangsa yang pernah menjajah Indonesia selama 3,5 abad itu mengakui kemerdekaan Indonesia berdasar soevereiniteitsoverdracht (penyerahan kedaulatan) yang ditandatangani di Istana Dam, Amsterdam, pada 27 Desember 1949.
"Pengakuan kedaulatan (dari pemerintah Belanda) akan menjadi salah satu yang penting dalam kunjungan presiden nanti. Sebab, secara tertulis," kata Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (30/9).
Baca Juga:
JAKARTA - Meski sudah 65 tahun Indonesia merdeka, pemerintah Belanda ternyata belum pernah menyatakan pengakuan secara resmi dan tertulis kedaulatan
BERITA TERKAIT
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- Elite Palestina Siap Bernegosiasi dengan Bos Intel Israel di Doha