Belanda Sumbang Rp 35 M
Kamis, 15 Januari 2009 – 11:53 WIB

MENLU BELANDA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Belanda, Maxime Verhagen, di Kantor Presiden, Rabu (14/1) pagi. Ini merupakan kunjungan resmi kenegaraan pertama ke Indonesia yang pernah dilakukan oleh Menlu Belanda. FOTO: ABROR RIZKI / RUMGAPRES
JAKARTA – Menteri Luar Negeri Belanda Maxime Verhagen kemarin bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selain membahas berbagi kerjasama kedua negara, Verhagen menyampaikan apresiasi Belanda terhadap perkembangan demokrasi di Indonesia. Perkembangan demokrasi, lanjut Verhagen, terjadi di seluruh dunia. Dan Indonesia dinilai memiliki peranan besar dalam mengembangkan demokrasi tersebut. ’’Karena itu pemerintah Belanda akan memberikan bantuan 2,5 juta Euro (Rp 35 miliar) untuk mendukung keberlanjutan Bali Democracy Forum,’’ kata Verhagen.
Belanda melihat Indonesia tidak saja berhasil mengembangkan demokrasi. Tetapi juga menularkannya kepada negara-negara lain di kawasan Asia maupun Asia Tenggara. Salah satu bukti, Indonesia baru saja sukses menggelar Bali Democracy Forum pada 10-11 Desember 2008 lalu.
Baca Juga:
"Bali Democracy Forum berjalan dengan lancar dan sukses karena keterlibatan Presiden SBY dalam prosesnya," kata Verhagen usai bertemu dengan SBY di kantor presiden Rabu (14/1).
Baca Juga:
JAKARTA – Menteri Luar Negeri Belanda Maxime Verhagen kemarin bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selain membahas berbagi kerjasama
BERITA TERKAIT
- Hasil Pendataan Honorer Akan Dipilah Lagi, Silakan Disimak
- 5 Berita Terpopuler: Mekanisme Seleksi Berubah, 100 Persen Lulus PPPK, Honorer Diangkat ASN Paruh Waktu
- Soal Nasib Honorer, Pak Adi Bilang Semua Sudah Ada Aturannya
- Transjakarta Dipastikan Beroperasi Normal Saat Pelantikan Kepala Daerah
- 4,7 Juta ASN Didorong Tingkatkan Pendidikan Melalui Beasiswa
- Anggota DPR RI Satori Irit Bicara Seusai Diperiksa KPK Terkait Kasus CSR BI