Belanja 'Black Friday' dan 'Cyber Monday' di Australia Diperkirakan Akan Lebih Besar Dibandingkan Diskon Natal
Menurut analisa ANZ penjualan barang-barang yang bukan makanan saat 'Black Friday' di Australia untuk pertama kalinya akan lebih banyak dibandingkan 'Boxing Day' pertama kalinya tahun lalu.
Hingga saat ini saja penjualan belanja di Australia sudah lebih besar.
"November sekarang mengalahkan bulan Desember, bulan di mana warga biasanya mengeluarkan dana belanja paling besar," kata Paul Zahra dari ARA.
Jasa kurir menjadi salah satu bagian penting dari sektor ritel saat ini karena peningkatan pesat belanja online.
Perusahaan kurir Sendle memperkirakan barang yang harus diantar dari belanja 'Black Friday' tahun ini akan meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
"Saya kira warga Australia sudah sangat terbiasa belanja online dan pemilik bisnis juga semakin pintar dalam melakukan promosi online," kata Eva Ross dari Sendle.
Salah satu masalah yang dihadapi oleh konsumen tahun ini adalah kemungkinan barang yang dibeli terlambat datang, entah karena pemesanan terlambat atau masalah pengiriman yang terhambat.
Tapi Eva mengatakan konsumen sudah semakin sadar mengenai perlunya membeli barang lebih cepat.
Toko-toko di Australia sedang menawarkan diskon karena 'Black Friday' dan 'Cyber Monday'
- Ada 3 Program Diskon Menjelang Nataru, Menko Airlangga Targetkan Rp 80 Triliun Tercapai
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Hutama Karya Berikan Diskon 10 Persen untuk Pengguna Tol Selama Nataru
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara