Belanja Daerah Kecil Picu Munculnya Calo Anggaran
Selasa, 14 Juni 2011 – 11:42 WIB
JAKARTA - Politik anggaran di Indonesia yang lebih banyak belanja pusat ketimbang belanja daerah, menimbulkan potensi terjadinya calo anggaran. Timpangnya distribusi anggaran ke daerah juga menyebabkan gubernur, bupati, dinas terkait berbondong-bondong ke Jakarta, memperjuangkan kepentingan daerahnya. "Politik anggaran kita yang banyak belanja pusat dari pada daerah, disitu kemungkinan potensi calo terjadi. Calo bisa persepsi masing-masing. Saya juga bisa dibilang calo, ketika saya secara rill memperjuangkan kepentingan daerah," ungkap politisi Partai Golkar itu.
"Mereka lobi ke Menteri Keuangan, kementerian teknis, sampai badan anggaran. Ini yang menimbulkan potensi calo anggaran," kata Anggota Komisi II DPR RI Agun Gunanjar Sudarsa di Jakarta, Selasa (14/6).
Baca Juga:
Ditanya apakah calo anggaran itu benar-benar ada, Agun menjelaskan, itu merupakan persepsi publik. Ia menjelaskan, DPR sama dengan presiden, punya kewajiban dengan sistem pemilihan suara rakyat yang membawa implikasi tuntutan publik yang luar biasa untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Kata dia, ketika pada masa tertentu harus mengunjungi konstituen dalam waktu tertentu sesuai rencana strategi, tentunya rakyat bertanya apa yang dibawa dan apa saja yang telah dilakukan selama ini.
Baca Juga:
JAKARTA - Politik anggaran di Indonesia yang lebih banyak belanja pusat ketimbang belanja daerah, menimbulkan potensi terjadinya calo anggaran. Timpangnya
BERITA TERKAIT
- Jejaring Aktivis Kristen & Pendeta Solid Memenangkan Ahmad Ali di Pilkada Sulteng
- Pesta Rakyat ASR-Hugua Kolaka Berlangsung Meriah: Ajak Masyarakat Wujudkan Perubahan Sultra
- Chico Menduga Kubu RIDO Ketakutan, Sampai Minta Dukungan Jokowi
- Kubu Pram-Doel Tak Khawatir Dukungan Jokowi ke RIDO, Cuma Mewaspadai Abuse of Power
- KPU Kota Bogor Diingatkan Perhatikan TPS Rawan Bencana dan Kesehatan Petugas
- Puluhan Massa Minta Kapolri Tindak Oknum Aparat Tak Netral di Pilkada Gowa