Belanja Modal Tambah, Turunkan Produksi

Belanja Modal Tambah, Turunkan Produksi
Belanja Modal Tambah, Turunkan Produksi
JAKARTA – Perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor tambang, PT Timah Tbk, tahun ini mengalokasikan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 2 triliun, meningkat dari dari realisasi tahun lalu senilai Rp 1,8 triliun. Dana belanja modal itu dinaikkan lantaran ada beberapa proyek perseroan yang sudah beroperasi sehingga membutuhkan biaya operasional dan pengembangan tambahan.

Kendati alokasi belanja modal bertambah, manajemen justru berniat menurunkan produksinya. Itu menurut Sekretaris Perusahaan Timah Agung Nugroho, untuk menurunkan beban biaya produksi menyusul adanya pelemahan pada harga jual timah. "Sepanjang 2012, harga jual logam timah rata-rata yang diterima perseroan USD 21.523 per ton, 24 persen lebih rendah dibandingkan dengan harga jual rata-rata 2011 sebanyak USD 28.440 per ton," kata Agung.

Melemahnya harga timah di pasar internasional tersebut mengakibatkan perolehan laba bersih pada kuartal III-2012 turun 57 persen menjadi Rp 370 miliar dari Rp 860 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Padahal, volume penjualan per kuartal III-2012 naik 7 persen menjadi 26.921 ton dari pencapaian periode yang sama 2011 sebesar 26.266 ton.

Sementara itu, Timah mencatat, sepanjang Januari-Februari 2013 ini, telah menghabiskan belanja modal sebesar Rp 8,65 miliar dan biaya operasi (operational expenditure/opex) Rp 17,2 miliar untuk kegiatan eksplorasi.

JAKARTA – Perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor tambang, PT Timah Tbk, tahun ini mengalokasikan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News