Belanja Negara Naik jadi Rp 1.123 triliun

Subsidi BBM dan Listrik Ditambah

Belanja Negara Naik jadi Rp 1.123 triliun
Belanja Negara Naik jadi Rp 1.123 triliun
JAKARTA — Setelah melalui beberapa kali rapat, akhirnya Badan Anggaran DPR RI menyetujui kenaikan belanja negara pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2010 dari Rp1.047 triliun menjadi Rp 1.123 triliun. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Banggar DPR RI, Harry Azhar Aziz saat dihubungi wartawan, Kamis (29/4) di Jakarta.

"Belanja negara APBN-P 2010 sudah clear dan sudah ditetapkan. Dari Rp1.047 triliun naik menjadi Rp1.123 triliun. Sementara penerimaan, dari semula di APBN Rp949,6 triliun dan RAPBN Rp974,8 triliun , kesepakatan terakhir di APBN-P menjadi Rp 989,6. Namun defisit tetap 2,1 persen PDB (Product Domestic Bruto)," jelas Harry.

Politisi Golkar di DPR dari daerah pemilihan Kepulauan Riau itu menguraikan, beberapa poin penting dalam APBN-P 2010 di antaranya kesepakatan soal pinjaman sebesar Rp7,5 triliun untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero mendapatkan. Pemberian pinjaman ini dengan ketentuan bunga di bawah Suku bunga Bank Indonesia (SBI) dengan masa jatuh tempo 15 tahun.

"Nanti semuanya harus balik ke APBN. Selain itu pemerintah juga memberikan jaminan melalui Subsidiary Loan Agreement (SLA) sebesar 7 triliun. Jadi ini digunakan sebagai penjamin pinjaman PLN. (Penggunaan SLA) PLN tetap harus menggunakan mekanisme bisnis to bisnis (antara perusahaan tidak lewat pemerintah) atau digunakan sebagai penjamin obligasinya. Anggaran ini nantinya bisa buat beli travo, tambah jaringan atau buat lainnya,’’ kata Harry.

JAKARTA — Setelah melalui beberapa kali rapat, akhirnya Badan Anggaran DPR RI menyetujui kenaikan belanja negara pada Anggaran Pendapatan Belanja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News