Belanja Negara Tembus Rp 2.349 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, belanja negara ditetapkan Rp 2.204 triliun hingga Rp 2.349 triliun pada 2018.
Jumlah tersebut mencapai 15,1–16 persen dari produk domestik bruto (PDB).
’’Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,4 persen sampai 6,1 persen, outlook APBN 2018 belanja negara mencapai Rp 2.204 triliun hingga Rp 2.349 triliun,’’ papar Sri Mulyani saat rapat kerja membahas RAPBN 2018 dengan Komisi XI di gedung DPR, Jakarta, Senin (12/6).
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu melanjutkan, dari jumlah tersebut, belanja pusat ditargetkan 9,1–10,2 persen dari PDB.
Selanjutnya, transfer ke daerah dan dana desa diputuskan 5,6–5,8 persen dari PDB.
Besaran itu hampir menyamai belanja kementerian dan lembaga (K/L) 5,2–6,2 persen dari PDB.
Sementara itu, belanja non-K/L, termasuk subsidi bunga utang, ditetapkan 3,9–4,3 persen dari PDB.
’’Transfer daerah 5,6–5,8 persen dari PDB. Jumlah tersebut lebih besar daripada belanja K/L 5,2–6,2 persen. Relatif hampir sama (dengan K/L, Red) sejak 2016 lalu,’’ lanjutnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, belanja negara ditetapkan Rp 2.204 triliun hingga Rp 2.349 triliun pada 2018.
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya
- Tarif PPN Resmi jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Relatif Rendah
- Tinjau Makan Bergizi Gratis, Pj Gubernur Kaltim Siap Sukseskan Program Pemerintah
- Menkeu: APBN Defisit Rp 401 Triliun