Belanja Pegawai Kuras APBD
Minggu, 04 November 2012 – 12:24 WIB
PONTIANAK--Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak, Profesor Eddy Suratman menyatakan kualitas belanja daerah di Indonesia mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan struktur Anggaran Pendapatan Belanja Daerah lebih dominan untuk belanja pegawai. Persoalan lain dalam kualitas belanja daerah adalah penyerapan anggaran. Pada triwulan ketiga, kata Eddy, daya serap hanya 26 persen. Sedangkan pada triwulan keempat terjadi lonjakan hingga 97 persen.
"Proporsi terbesar belanja daerah adalah belanja pegawai, dengan proporsi di atas 40 persen. Untuk provinsi di Indonesia di kisaran 25 persen, sedangkan kabupaten dan kota di kisaran 51 persen," ungkap Eddy dalam Seminar Perkembangan Ekonomi Terkini dan APBN 2013 di Hotel Mercure, Kamis (1/11).
Menurut Eddy, kondisi ini terus meningkat hingga 2011 dan belanja pegawai baru mengalami penurunan secara proporsi terhadap belanja total pada 2012. Proporsi belanja modal mengalami peningkatan pada tahun ini dan tahun sebelumnya, yakni di atas 20 persen."Pada 2012 belanja modal Rp134 triliun, lebih rendah dibandingkan subsidi bahan bakar minyak," ungkap Eddy.
Baca Juga:
PONTIANAK--Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak, Profesor Eddy Suratman menyatakan kualitas belanja daerah di Indonesia
BERITA TERKAIT
- Begini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Agar Berorientasi Ekspor
- Bank Mandiri Bersama 3 BUMN Salurkan Bantuan bagi Putra Putri TNI & Polri
- Ini Tujuan Bea Cukai Berpartisipasi dalam Program Pemberdayaan UMKM di Indonesia
- Grup RS Siloam Punya Dewan Komisaris dan Direksi Baru
- Mantap! Epson Borong Penghargaan di Ajang Good Design Awards 2024
- Menjelang Munas DEKOPIN, Siapa yang Layak Memimpin?